Komunitas Vespa Palopo Tegaskan Pelaku Pembunuhan Feni Ere Bukan Anggota Mereka



PALOPO - Komunitas Vespa Kota Palopo, Sulawesi Selatan, membantah jika pelaku pembunuhan terhadap Feni Ere (28) yakni AY salah seorang anggota komunitas Vespa.


Salah seorang anggota komunitas Vespa, Andi Ancha menyatakan jika AY bukanlah anggota komunitas Vespa melainkan hanya sering bergaul.


“Beredar di media sosial adalah anggota komunitas motor Vespa. Termasuk di beberapa berita. Kami klarifikasi bahwa AY memang sering bergaul di anggota komunitas Vespa, tapi bukan anggota komunitas Vespa dan tidak punya motor Vespa,” kata Ancha kepada kompas.com, Jumat (21/3/2025).


Ancha mennambahkan bahwa mereka memiliki sistem keanggotaan yang jelas, termasuk verifikasi identitas dan kepemilikan kendaraan bagi setiap anggota. Mereka pun menyayangkan adanya tuduhan yang tidak berdasar, yang menurut mereka dapat mencemarkan nama baik komunitas.


“Kami sangat mendukung proses hukum yang berjalan, namun kami sampaikan bahwa AY bukanlah anggota komunitas Vespa,” tambahnya.


Sebelumnya diberitakan Pelaku pembunuhan Feni Ere (28), karyawan show room mobil di Kota Palopo, Sulawesi Selatan yang mayatnya ditemukan Senin (10/2/2025) terungkap. 


Polres Palopo pun telah menangkap seorang pria berinisial AY yang diduga kuat terlibat pembunuhan Feni Ere. 


Sebelumnya, mayat Feni Ere ditemukan dalam kondisi tinggal kerangka di dekat wisata air terjun Batu Dewa, Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat oleh warga.


Kapolres Palopo, AKBP Safi’i Nafsikin mengatakan, hari ini Polres Palopo dan Polda Sulsel berhasil melakukan upaya penyelidikan setelah Kamis (20/3/2025), tim berhasil mengamankan satu orang pelaku yakni inisial AY. 


“Hasil gelar perkara tadi malam, berdasarkan alat bukti, kami menyimpulkan bahwa yang diamankan tersebut adalah patut diduga melakukan perbuatan pasal perencanaan pembunuhan dan pemerkosaan,” kata Safi’i dihubungi Jumat.


Hal itu berdasarkan beberapa fakta setelah dilakukan pemeriksaan terhadap 25 orang saksi, yang meliputi keluarga, pacar, teman satu pekerjaan, dan masyarakat. 


“Atas hasil pemeriksaan tersebut kami yakini ada satu klaster, yaitu kelompok Vespa yang ada di sekitar masyarakatnya. Pasca kejadian tersebut, salah satu personelnya menghilang. Sehingga tim menyelidiki dan fokus kepada orang tersebut untuk melakukan pengejaran, dan dalam proses pengejaran itu kami cocokkan kembali dengan data yang sudah kami pegang serta saksi-saki sehingga mengarah dan mengerucut (ke AY),” ujar Safi’i. 


Bukti yang ditemukan polisi di TKP antara lain: Satu unit mobil dan sudah diamankan Sidik jari yang tertinggal. Dari hasil tim Lab mengarah ke anggota klub Vespa Safi'i berkata, sidik jari itu ditemukan di beberapa TKP.


"Sehingga kami menduga bahwa kemiripan ini adalah pelaku yang melakukan pembunuhan sesuai dengan pasca kejadian pembunuhan pada hari tersebut. Jadi indikasinya kuat. Sehingga tim melakukan pengejaran dan tim berhasil menangkap pelaku yang ada di Bone-bone," kata dia.

Previous Post Next Post