LUWU
TIMUR - Gempa bumi tektonik berskala
magnitudo 5,0 mengguncang Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat
(07/3/2025) pukul 16.34.04 WITA.
Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam rilisnya menyebutkan kejadian dan Parameter
Gempabumi berdasarkan hasil
analisis BMKG menunjukkan episenter
gempabumi terletak pada koordinat 2,49° LS ; 121,01° BT, atau tepatnya
berlokasi di darat 20 km barat laut Luwu Timur, Sulawesi Selatan pada kedalaman
10 km.
“Dengan
memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi
dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Matano. Hasil analisis mekanisme sumber
menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip),” kata Daryono dalam rilisnya, Jumat.
Menurut Daryono, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah
Malili, Mangkutana, dan Wasuponda dengan skala intensitas III-IV MMI ( Bila
pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah)
“Dirasakan di
daerah Bungku dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam
rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu) Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi
ini tidak berpotensi tsunami,”
ucapnya.
Lanjut Daryono, hingga
pukul 16.50
WITA, hasil monitoring
BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
“Kepada
masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang
retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat
tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun
tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan
bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” ujar Daryono.
Sementara itu, menurut
salah seorang warga Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili, Abdul Rahim menyatakan
kejadiannya membuat panik warga disaat sedang mempersiapkan buka puasa
tiba-tiba terjadi gempa dan membuat warga berhamburan keluar rumah.
“Kami panik dan
berhamburan keluar rumah, beruntung saat ini belum ada terlihat kerusakan
akibat gempa,” tutur Rahim.
Begitupun dengan warga
Desa Harapan, Dahlima mengatakan gempa bumi kali ini sangat terasa berbeda
dengan gempa-gempa sebelumnya.
“Sangat terasa, barsan
terjadi seperti ini dan agak lama. Kami berlarian keluar rumah karena semua
goyang, lantai, dinding. Biasanya kan hanya bermagnitudo 4 tapi sekarang smpai
5,2. Tapi alhamdulillah aman,” jelasnya.