PALOPO - Pasca penemuan kerangka manusia di
Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, Sulawesi Selatan,
pada Senin (10/2/2025) lalu, di dekat wisata Air Terjun Batu Dewa, sekitar 100
meter dari Kilometer 35 Jalan Poros Palopo – Toraja, kasus tersebut masih
ditangani Polres Palopo.
Kasi Humas Polres Palopo, AKP Supriadi menyatakan kasus
tersebut masih dalam tahap penyelidikan dengan bantuan Tim Forensik Biddokkes
Polda Sulsel.
“Tim Forensik telah melakukan autopsi dan pengambilan
sampel DNA dari tengkorak tersebut. Pihak kepolisian masih menunggu hasil
analisis laboratorium dari Biddokkes Polda Sulsel,” kata Supriadi saat
dikonfirmasi, Sabtu (15/2/2025) malam.
"Tim Forensik Biddokkes Polda Sulsel telah melakukan
autopsi serta pengambilan sampel DNA, dan saat ini kami masih menunggu
hasilnya," tambah Supriadi.
Lanjut Supriadi, Polres Palopo mengimbau masyarakat agar
tidak menyebarkan gambar atau informasi yang belum dapat dipertanggungjawabkan
terkait kasus ini.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak
memposting gambar-gambar atau menyebarkan informasi yang belum tentu benar.
Mari kita tunggu hasil resmi dari penyelidikan agar tidak menimbulkan
kesimpangsiuran di tengah masyarakat," harap Supriadi.
Menurut Supriadi pasca kejadian tersebut pihaknya telah
menerima laporan adanya warga yang kehilangan keluarganya.
“Ada dua orangtua yang anggota keluarganya hilang,
keduanya yakni orang tua dari Febi, salah seorang sales Honda di Palopo, warga
Jalan Pong Simpin yang hilang sejak 2024 yang belum ada kabarnya hingga saat
ini, kemudian orang tua dari salah seorang warga dari Kabupaten Wajo yang juga melaporkan
anak gadisnya hilang sejak 2024 lalu,” ucap Supriadi.
“Anak gadis yang dikabarkan hilang sejak 2024 itu
keduanya menyebutkan bahwa memiliki kemiripan, seperti rambut panjang agak
pirang. Untuk memastikan identitas dibalik rangka mayat yang ditemukan itu,
Polres Palopo menunggu hasil pemeriksaan forensik Biddokkes Polda Sulsel,”
ujarnya.
Tim Forensik Lakukan Pemeriksaan
Tim forensik Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) autopsi
kerangka manusia di kamar jenazah RSUD Sawerigading Palopo pada Jumat (14/2/2025)
kemarin.
Ahli Forensik Polda Sulsel, Denny Matius mengatakan
pihaknya menemukan tanda-tanda kekerasan pada kerangka manusia tersebut dan
kerangka tersebut diperkirakan telah dikubur lebih dari enam bulan.
“Dugaan tersebut akan dibuktikan lewat pemeriksaan
laboratorium, pemeriksaan ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Prioritas
autopsi ini adalah mengungkap identitas kerangka manusia,” tutur Denny.
Selain pengambilan sampel kerangka manusia tim juga
mengambil sampel dari warga yang mengaku kehilangan anak.
“Kami juga sudah mengambil sampel dari warga yang mengaku
kehilangan anggota keluarganya,” jelas Denny.