PALOPO - Jelang Pilkada 2024, Polres Palopo, Sulawesi Selatan, gelar Cooling System Deklarasi Damai Tiga Pilar yang terdiri dari Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Lurah
Waka
Polres Palopo, Kompol Ridwan mengatakan maksud kegiatan tersebut adalah mengajak kepada tiga pilar untuk menjaga keamanan, ketertiban dan suasana kondusif menjelang
Pilkada 2024.
“Kegiatan Pilkada 2024 ini bukan
hanya sekedar pesta demokrasi, namun merupakan panggung untuk membuatkan
persatuan dan kesatuan untuk menjaga Bagaimana Pilkada 2024 ini khususnya di
wilayah Kota Palopo bisa berjalan dengan aman, damai dan berkualitas,” kata Kompol Ridwan
saat dikonfirmasi, Rabu (11/9/2024).
Menurut Ridwan, dalam kegiatan ini seluruh unsur hadir yakni kepala OPD, Camat,
Lurah, Ketua Pengadilan, Kajari Palopo, Kepala BNN Palopo, Ketua DPRD Palopo,
dan dari Dandim yang diwakili Kasdim.
“Kegiatan ini juga dapat bergandengan tangan kepada seluruh masyarakat, tiga pilar, forkopimda, untuk
menjaga Kota Palopo khususnya dalam Pilkada nanti tetap aman kondusif sesuai yang
kita harapkan bersama,” ucap Ridwan.
Waka Polres Palopo menjelaskan bahwa Bhabinkamtibmas
dalam Pilkada 2024 ini akan melakukan beberapa kegiatan demi suksesnya Pilkada
seperti mengedukasi masyarakat.
“Untuk Bhabinkamtibmas yang dilakukan
di masyarakat yaitu mengimbau kepada masyarakat di
wilayah masing-masing untuk melakukan edukasi terhadap tahapan-tahapan Pilkada nantinya sampai kepada pelantikan dan
seterusnya agar Pilkada di Kota Palopo ini berjalan kondusif,” ujar Ridwan.
Dalam deklarasi 3 pilar
tersebut seluruh peserta mengenakan kain Kacu merah putih yang menandakan atau simbol perjuangan.
“Merah putih adalah lambang negara kita, dimana kita berjuang dengan susah payah oleh para pahlawan kita dan kita harus membuktikan kepada mereka bahwa untuk mengisi kemerdekaan bagaimana Pilkada 2024 khususnya di Kota Palopo ini, kita bisa bersatu padu menjaga agar tetap aman damai dan kondusif,” tutur Ridwan.
Cooling System Deklarasi Damai Tiga Pilar ini berlangsung sejuk, meriah dan penuh haru, para peserta duduk bersama sambil menikmati makanan khas yakni Nasi Ketan atau Sokko sebagai simbol perekat.