LUWU - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Luwu tetap menangani sampah meski kerap menjadi sorotan,
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Luwu, Andi Albar mengatakan, dalam menangani sampah perlu dilakukan dari hulu ke hilir. Luwu bisa dikategorikan darurat sampah sebab setiap harinya memproduksi sampah puluhan ton setiap hari.
"Yang jelas sampah banyak diproduksi dari rumah tangga, pasca bencana produksi sampah semakin meningkat. Apalagi di dua Kecamatan Belopa saja, bisa mencapai 15 ton perhari," kata Albar.
Dirinya menjelaskan penangan sampah di hulu perlu melakukan edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan pentingnya mengurangi sampah, selain itu masyarakat perlu membiasakan pemilihan sampah mana yang organik, non-organik dan dapat didaur ulang.
"Inilah yang telah kami lakukan, agar mendorong masyarakat untuk meningkatkan kesadaran. Kalau tidak seperti itu, produksi sampah kian meningkat," ucap Albar.
Dirinya menambahkan, penanganan sampah di hilir ialah bagaimana memperbaiki manejemen sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Masalahnya kata Albar, TPA Tallang Bulawang yang dimiliki Pemkab Luwu masih kekurangan sarana dan prasarana.
Apalagi TPA Tallang Bulawang jika menanggung beban sampah 380.679 jiwa penduduk Luwu di 22 kecamatan.
"Dengan jumlah sebesar itu masalah sampah akan sulit diatasi dengan hanya 1 TPA. Selama ini TPA Tallang Bulawang dengan luas wilayah kurang lebih 4 hektar hanya mampu mengatasi sampah di dua Kecamatan Belopa dan Belopa Utara saja," ujar Albar.
"DLH Luwu tidak bisa bekerja sendiri dalam mengatasi kendala yang ada. Proses pembenahan TPA Tallang Bulawang lebih optimal jika ada peran serta dari OPD lain maupun stakeholder," tambah Albar.
Olehnya itu, DLH Luwu berkolaborasi dengan PT Masmindo Dwi Area dalam menangani sampah. PT Masmindo mengerahkan alat berat untuk menangani sejumlah tumpukan sampah yang berada di jantung Ibu Kota Belopa dan TPA Tallang Bulawang.
"Kami mengajak PT Masmindo Dwi Area untuk bersama-sama menangani sampah di Luwu. Karena memang butuh peran bersama. Alhamdulillah, PT Masmindo mengerahkan alat berat untuk menangani sampah di samping pasar Belopa yang menumpuk dan meratakan sampah di TPA Tallang Bulawang," ungkap Albar.
Sementara itu Kepala Teknik Tambang (KTT) Masmindo Mustafa Ibrahim mengatakan, pihaknya mendukung pihak-pihak melestarikan alam, salah satunya dalam penanganan sampah.
"Selama ini kami terbuka kepada semua pihak, di DLH Luwu, kami menurunkan alat berat untuk menangani sampah. Tidak hanya di TPA Tallang Bulawang saja, tetapi juga sampah di beberapa titik di Luwu yang menumpuk," ttutur Mustafa.
lanjut Mustafa, selama ini Masmindo telah berkontribusi dalam menangani sampah. Tidak hanya mengerahkan alat berat, pihaknya juga telah melaksanakan pelatihan penanganan sampah di Tempat Pengelolaan Sementara (TPS) di Desa Senga Selatan dua kali.
"Kami terus berkomitmen melestarikan alam hal itu sejalan dengan misi kami Net-Zero (netral karbon) dan menjalankan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG)," jelasnya.