Bazar murah digelar bersama pemerintah, Bulog dan pihak
terkait lainnya, termasukpelaku UMKM, wargapun antusias mendatangi dan
berbelanja barang keperluan rumah tangga untuk persiapan akhir ramadhan dan
lebaran Idul Fitri.
Pantauan di lokasi, bazar murah tersebut menyiapkan bahan
pokok berupa beras, terigu, gula dan
minyak goreng dan sejumlah produk kuliner UMKM. Beras isi 5 kilogram dijual Rp
52.000, minyak goreng Rp 16.000 per liter, terigu Rp 9.000 perkilogram dan gula
pasir Rp 17.000 perkilogram.
Salah seorang warga, Rosmawati (50) mengaku dengan adanya
bazar murah sangat membantu guna mendapatkan kebutuhan pokok terutama dalam
bulan ramadhan.
“Alhamdulillah sangat membantu, harganya juga sangat beda
di pasaran, perbedaannya bisa sampai belasan ribu jadi sangat membantu,” kata
Rosmawati saat dikonfirmasi di lokasi.
“Saya membeli beras 4 zak ukuran 5 kilogram setiap
zaknya, alhamdulillah selama ada bazar murah kebutuhan sudah melebihi dari
cukup, tapi kalau bazar murah tidak ada yah mampus ibu rumah tangga,” tambah
Rosmawati.
Bazar murah yang digelar Kodim 1403 Palopo tersebut, selain
beras yanng menjadi buruan warga, kini gula
pasir menjadi buruan utama warga, sehingga
dalam waktu satu jam langsung habis.
“Mengingat kebutuhan gula pasir kami meningkat jelang Idul
Fitri terutama untuk kepentingan bahan kue dan minuman,” ucap Rosmawati.
Komandan Distrik Militer (Dandim) 1403 Palopo, Letkol
Armed Kabit Bintoro Priyambodo mengatakan bazar murah digelar untuk masyarakat
secara umum.
“Harga disini sudah pasti sedikit lebih murah ketimbang
harga normal yang di pasar,” ujar Kabit Bintoro.
Kabit Bintoro menambahkan bahwa bazar murah digelar
bertujuan untuk membantu masyarakat dan mengantisipasi
lonjakan harga.
“Bazar murah digelar guna membantu masyarakat untuk
mencukupkan kebutuhan sembakonya terutama menjelang hari raya Idul Fitri dengan
harapan masyarakat bisa menikmati sembako di dlama bulan puasa,” tutur Kabit Bintoro.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Palopo, Nurlaeli mengatakan
memasuki pekan ketiga ramadhan perkembangan harga pangan terutama kebutuhan
pokok mulai turun meski turunnya tidak signifikan.
“Harga beras di pasaran mulai turun meski hanya Rp 1.000
tapi itu sangat berpengaruh terhadap laju inflasi, sejak Maret komoditi beras
memang mendominasi walaupun harga tinggi tetapi memasuki April saat ini sudah
turun, dilaporkan bahwa ada beras medium sudah mencapai Rp 13.000, selama ini
kan Rp 13.000 sampai Rp 15.000 bahkan Rp 17.000 perkilogram,” jelas Nurlaeli.
Nurlaeli menambahkan bahwa stok beras ketersediaannya
sangat cukup dan dibarengi dengan musim panen di beberapa wilayah termasuk Kota
Palopo.
“Puncak panen di bulan April, jadi kita berharap di bulan
ini terutama jelang lebaran harga beras kembali turun,” imbuh Nurlaeli.