PALOPO - Ketua kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di TPS 04 Kelurahan Mancani, Kecamatan Telluwanua, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, sempat oleng usai pemungutan suara hingga harus dirawat di atas kendaraan ambulans.
Hasan (46) Ketua KPPS TPS 04 Kelurahan Mancani mengatakan
setelah proses pemungutan suara selesai dan akan masuk pada penghitungan suara,
dirinya tiba-tiba merasa oleng dan hampir jatuh.
“Memasuki waktu penghitungan suara tiba-tiba saya oleng,
kondisi saya melemah. Memang sejak jam 10.00 pagi saya gelisah, merasa letih
tapi saya tetap bertahan dan merasa mampu sampai jam 13.00 Wita, tetapi toh
juga akhirnya drop,” kata Hasan, saat dikonfirmasi di TPS 04 Kelurahan Mancani,
Jumat (16/2/2024).
Hasan mengatakan saat sudah oleng dan tidak mampu lagi
dirinya meminta petugas kesehatan untuk merawatnya.
“Jadi saya dirawat di atas ambulans sekitar satu jam
lebih lamanya, saya diinfus di atas ambulans, begitu saya merasa agak baik,
saya minta petugas untuk lepas infus dan kembali ke TPS untuk melanjutkan tugas
saya,” ucap Hasan.
Hasan mengatakan dirinya berkali-kali oleng saat bertugas
di hari pemungutan suara dan berupaya menyelesaikan tugasnya sebagai
penyelenggara tingkat bawah demi tugas dan tanggungjawabnya.
“Begitu masuk petang atau magrib saya kembali drop saya
panggil tim kesehatan dan dirawat lagi di atas ambulans, begitu saya rasa sudah
bisa kembali beraktivitas saya lanjutkan lagi penghitungan suara sampai Kamis
(15/2/2024) dini hari. Sebelumnya pada Selasa (13/2/2024) malam saya memang
sempat dirawat di rumah karena sudah merasakan kelelahan, namun paginya saya
sudah merasa sehat dan bugar untuk bekerja,” ujar Hasan.
Hasan mengatakan selama ini dirinya tidak memiliki
riwayat penyakit atau sakit yang dialami, dia menduga jika dirinya memang
kelelahan bertugas sebagai ketua KPPS.
“Tidak ada riwayat seperti yang saya alami saat ini, saya
rasa hal ini karena kecapean dan pikiran bagaimana menyukseskan Pemilu lewat
tugas saya ini,” tutur Hasan.
Hasan yang juga ketua RW, mengungkapkan bahwa dalam
menjalankan tugasnya dia berupaya agar prosesnya tetap berjalan aman dan lancar
tanpa ada gangguan keamanan.
“Saya berupaya dengan melakukan pendekatan awal saat
mengantar surat pemberitahuan memilih saya tekankan ke warga untuk menjaga
situasi di TPS,bila ada yang datang untuk mengacau segera sampaikan ke Linmas
atau pihak TNI/Polri,” jelas Hasan.
Begitupun dengan Indrawadi dan satu orang anggotanya di
KPPS TPS 05 Kelurahan Batu Walenrang, Kecamatan Telluwanua, Kota Palopo, sempat
muntah usai melakukan rekapitulasi.
“Kemarin Kamis (15/2/2024) pagi sempat muntah-muntah sama
satu teman saya, karena semalam kami tidak sempat istirahat, rekapitulasi
sampai subuh dini hari membuat kami kelelahan, saya sempat dirawat di rumah di
depan TPS, petugas kesehatan minta dirujuk ke rumah sakit tapi saya tidak mau
karena ada tanggung jawab saya di TPS,” imbuh Indrawadi.
Indrawadi mengatakan bahwa pagi harinya mereka akan
mengunggah hasil rekapitulasi C plano di aplikasi Sirekap namun tidak bisa
diakses.
“Paginya kami sudah rencana istirahat sebentar, tapi kami
isi aplikasi sirekap terlebih dahulu tapi kami menunggu sampai lama dan membuat
kepala kami pusing hingga muntah-muntah,” terang Indrawadi.
Dalam menjalankan tugasnya Indrawadi tidak ingin
meninggalkan lokasi TPS demi amannya Pemilu 2024 dan melakukan komunikasi satu
sama lain.
“Supaya aman saya komunikasi lebih dahulu dengan Linmas,
TNI dan Polri agar kami saling komunikasi dan koordinasi, untuk dibantu
bilamana ada yang mencoba mengganggu jalannya pemungutan atau penghitungan
suara, tapi syukurnya semua berjalan aman dan lancar,” imbuhnya lagi.