Mahasiswa UM Palopo Unjuk Rasa Depan Kampus, Ini Masalahnya

 

PALOPO - Sejumlah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Palopo menggelar aksi unjuk rasa di depan Kampus Jalan Jend Sudirman Km. 03, Binturu, Kecamatan Wara Selatan, Kota Palopo, Senin (27/11/2023).

 

Muh Rifky, selaku jendral lapangan mengatakan aksi yang digelar tersebut merupakan aksi prakondisi sebagai bentuk protes terkait persoalan beberapa kasus yang terjadi di kampus UM Palopo.

 

"Tuntutan kami adalah copot WR3, copot SK DPM, copot BEM dan mendesak Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengevaluasi kinerja pimpinan kampus UM Palopo,” kata Rifky melalui rilisnya, Senin (27/11/2023).

 

Menurut Rifky, dirinya menganggap pihak Kampus Universitas Muhammadiyah Palopo saat ini semakin merosot dalam Sistem Administrasi. Dimana baru-baru ini pihak kampus mengeluarkan aturan baru yang harus diikuti oleh para mahasiswa, sementara para mahasiswa sendiri sama sekali tidak mengetahui asal usul peraturan tersebut.

 

"Sebelum menerapkan sebuah aturan, mestinya di sosialisasikan terlebih dahulu. Aturan tersebut kita tidak tahu yang membuat siapa, makanya kita mau uji materi, jangan sampai yang membuat aturan ini sama sekali tidak paham mengenai alurnya, ini sangat miris," ucap Rifky dengan nada lantang.

 

"Saya berharap masalah ini segera di tindak lanjuti oleh Pimpinan UM Palopo, untuk meminimalisir korban," tambah Rifky.

 

Selain itu, Rifky, juga menyampaikan kekesalannya kepada oknum dosen yang telah mengeluarkan ucapan makian kepada mahasiswanya dengan sebutan, "Anj*ng". Ia menganggap bahwa apa yang telah dilontarkan oknum dosen tersebut menandakan bahwa SDM UM Palopo sangatlah buruk dari segi moral karena dapat dinilai dari perilaku para pembimbingnya yang seharusnya menjadi panutan bagi para mahasiswa. Dengan adanya kejadian yang dilakukan oleh oknum sebagai tenaga pendidik ini sangat disayangkan dan melanggar kode etik Perguruan tinggi.

 

"Mulai dari Dosen yang memaki mahasiswanya dengan kata anj*ng, ini sangat menggambarkan kondisi di UM Palopo yang saat ini krisis moral. Oknum tenaga Pendidik mengatakan anj*ng kepada mahasiswanya!!!. Ini sungguh tidak bisa dibiarkan dan ini harus disampaikan kepada Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI). Agar Oknum Dosen tersebut ditindak sesuai peraturan yang berlaku. Dimana oknum dosen tersebut mendatangi mahasiswa setelah mendapat kritikan dan memperlihatkan sifat temperamennya dengan memarahi mahasiswa yang tidak jelas sembari menunjuk-nunjuk mahasiswa," jelas Rifky.

 

Rifky, berharap agar permasalahan ini ditangani secepatnya dan diselesaikan oleh Pimpinan Tertinggi Muhammadiyah. Karena menurutnya, tak elok oknum Pimpinan Kampus UM Palopo yang tak lain adalah Wakil Rektor 3 (WR3) melakukan hal yang konyol menurutnya.

 

"Kita tidak ingin hal-hal seperti ini membudaya, apalagi ini di dalam kampus. Oknum tersebut menyampaikan kepada mahasiswa, "tau apa kamu tentang kampus, apa mau kamu, apa maksudnya kamu angkat berita pasang spanduk seperti itu" Tiru Rifky mengisahkan kejadian itu pada Jum'at (17/11/2023) jam 10:26, pagi.

 

Lanjut, Rifky mengkritisi kinerja Badan eksekutiff mahasiswa (BEM) UM Palopo, ia meminta kepada pihak kampus untuk mencopot segera, karena menurutnya dianggap tidak pernah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.

 

"Keberadaan BEM juga ini tidak memenuhi syarat, mulai dari aturan AD/ARTnya tidak ada, bahkan Surat Keputusan (SK) yang digunakan itu tidak jelas dikeluarkan dari mana," tutur Rifky.

 

Rifky, juga menambahkan bahwa semestinya Pimpinan Kampus (Rektor) UM Palopo merapatkan persoalan keberadaan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) yang dianggap tidak jelas dalam menjalankan tugasnya selama menjabat. Karena DPM merupakan organisasi yang selalu mengawasi kinerja dari pada bem.

 

"Ia juga mengecam jika ke empat tuntutannya tidak diaminkan, maka pastikanlah akan ada aksi yang lebih besar lagi,” terang Rifky.

Previous Post Next Post