PALOPO – Jemaah Masjid Jami Tua, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Kamis (09/11/2023) menyumbangkan dana kemanusiaan untuk warga Palestina.
Penyerahan bantuan kemanusiaan untuk Palestina berupa
uang tunai yang diserahkan ketua pengurus Masjid Jami tua Palopo melalui badan
amil zakat nasional (Baznas) Kota Palopo.
Ketua pengurus Masjid Jami Tua Kota Palopo, Ma’sum S
Wahid mengatakan penyerahan bantuan dilakukan di Masjid Jami Tua Palopo, berupa
uang tunai sebesar Rp 10 juta lewat Baznas.
“Dengan izin Allah Swt, pengurus dan atas nama jemaah
Masjid Jami Tua Kota Palopo menyerahkan bantuan perjuangan saudara-saudara kita
di Palestina,ini adalah salah satu bentuk kepedulian dari pengurus dan jemaah
masjid Jami Tua,” kata Ma’sum saat dikonfirmasi di lokasi, Kamis (9/11/2023).
Lanjut Ma’sum,
sumbangan dari jemaah yang dikumpulkan dan disalurkan lewat Baznas Kota Palopo.
“Alhamdulillah jemaah yang menyumbang, pengurus
menyalurkan dan Alhamdulillah Baznas sudah datang menjemput bola dan kami
sangat menghargai, Semoga kedepan masih ada lagi,” ucap Ma’sum.
“Harapan kami semoga bantuan yang disalurkan mampu
meringankan beban masyarakat Palestina, sehingga roda kehidupannya kembali
normal,” harap Ma’sum.
Ketua Baznas Kota Palopo, As’ad Syam mengatakan pihaknya
datang menjemput titipan jemaah Masjid Jami Tua untuk warga Palestina.
“Kami Baznas RI, Provinsi maupun Kabupaten/Kota memang
memiliki program untuk Palestina yang kami sebut Basuh Luka Palestina yang saat
ini kami dalam proses pengumpulan,” ujar As’ad Syam.
As’ad Syam mennuturkan untuk program Basuh Luka Palestina
hingga saat ini Baznas Kota Palopo sudah mengumpulkan dana sebesar
Rp17,800.000.
“Karena hari ini kami dapat dana Rp 10 juta maka
keseluruhan terkumpul dana sebesar Rp 27.800.000, dana ini akan segera kami
kirim ke Baznas RI di Jakarta dan akan langsung menyalurkannya ke Palestina,
karena Tim Baznas sudah mengatur dan mempersiapkan dengan baik,” tutur As’ad
Syam.
As’ad Syam berharap dengan bantuan warga Kota Palopo,
Indonesia, warga Palestina dapat meringankan beban hidupnya.
“Minimal mereka bisa tersenyum dengan kondisinya
sekarang,” harap As’ad Syam.