LUWU - Banjir merendam Desa Pompengan Tengah dan Pompengan Pantai, Kecamatan Lamasi Timur, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Kamis (11/5/2023) pagi.
Akibat
banjir siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 668 Pompengan Pantai tidak dapat
mengikuti ujian penilaian akhir tahun (PAT), meski sehari sebelumnya yakni Rabu
(10/5/2023) sempat dilaksanakan meski dalam kondisi ruang kelas tergenang
banjir.
Ketinggian
banjir di sekolah tersebut mencapai satu meter di halaman sekolah sehingga guru
terpaksa harus rela dalam kondisi basah ke sekolah, begitupun siswanya bahkan sebagian menggunakan rakit untuk bisa
sampai ke sekolah maupun ruang kelas.
Kepala
Sekolah SDN 668 Pompengan Pantai, Nasrah mengatakan kondisi sekolah hari
ini tidak memungkinkan untuk
melaksanakan PAT karena ruang kelas masih
tergenang banjir setinggi setinggi 40 sentimeter.
“Pada
hari Selasa (8/5/2023) anak anak tidak PAT karena guru tidak bisa tembus ke
sekolah akibat air banjir menggenangi jalan dan arusnya deras dan disini juga
tinggi air,” kata Nasrah saat dikonfirmasi Kamis (11/5/2023) siang.
Lanjut
Nasrah, siswa sempat mengikuti PAT meski dalam kondisi air tergenang dalam
ruang kelas pada Rabu (10/5/2023) kemarin.
“Siswa
sempat mengikuti PAT tapi kami lihat keadaan kayaknya siswa tidak mampu
menyelesaikan dua tes ujian PAT, jadi hanya satu mata pelajaran saja, dan hari
ini Kamis (11/5/2023) karena ada penyampaian dari Korwil bahwa kalau memang
masih ada air dalam ruang kelas maka tidak usah dilaksanakan karena kasihan
anak-anak terendam kakinya,” ucap Nasrah.
Menurut
Nasrah agar pelaksanaan PAT berlangsung, pihaknya akan meminta kantor desa
untuk digunakan.
“Kami
meminta kantor desa untuk digunakan PAT besok semoga bisa berjalan. Jumlah
siswa kami yang mengikuti PAT sebanyak 6 orang,” ujar Nasrah.
Nasrah
mengatakan akibat banjir yang menggenangi sekolah SDN 668 Pompengan Pantai, sejumlah
buku dan meja masih tergenang yang mengakibatkan kerusakan.
“Buku-buku
yang berada di rak tatakan 1 dan 2 tergenang sehingga banyak yang rusak,
termasuk meja, kursi dan bangku sempat terbawa air tapi syukurlah sudah
ditemukan warga dan sudah ada di sekolah,” tutur Nasrah.
Kepala
Bidang Pembinaan Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu, Sulawesi
Selatan, Andi Padri Nur Padelang mengatakan
Dinas Pendidikan Luwu, sudah menginstruksikan Kepala Sekolah yang sekolahnya
kebanjiran untuk memindahkan lokasi ujian.
“Kami
sudah instruksikan agar Kepala Sekolah memindahkan lokasi ujian siswa ke tempat
yang lebih aman dan representatif,” imbuh Andi Padri.
Andi Padri
juga menyampaikan bahwa, siswa harus dalam keadaan tenang atau tanpa gangguan
apapun dalam menjalankan ujian sekolah.
“Toh kalau
tidak ada lokasi yang representatif untuk ujian sekolah, kami juga menyampaikan
agar kepala sekolah menunda ujian sekolah, kalau tidak ada tempat lain yang
refresentatif, kami sudah instruksikan agar kepala sekolah menunda ujian, itu
demi kenyamanan dan menjaga kesehatan serta keselamatan anak-anak kita,” ”
harap Andi Padri.