LUWU
UTARA - Mujur abu (42) ibu hamil asal Desa Taloto, Kecamatan Seko,
Luwu Utara, Sulawesi Selatan yang hendak melahirkan terpaksa ditandu sejauh 8
kilometer menuju Puskesmas Padang Balua
yang letaknya di ibu kota kecamatan.
Ia
harus ditandu oleh warga menuju ke Puskesmas untuk menjalani proses persalinan
karena akses jalan yang tidak
memadai dan sulit dilalui oleh kendaraan
roda empat, pada Rabu (5/4/2023) pekan lalu.
Dia
ditandu sejauh 8 kilometer oleh puluhan warga dan dilakukan secara
bergantian dengan melewati jalan
berkubang, naik dan turun lembah serta
melewati jalan sempit dan jembatan.
Jika
dalam perjalanan ia merasakan sakit atau butuh pertolongan lainnya, maka warga yang
menandu bersama petugas kesehatan yang mendampingi harus berhenti untuk memberi
pelayanan atau memeriksa kondisinya.
Pihak
keluarga Mujur Abu, Yosias mengatakan Mujur
abu akan melahirkan anaknya yang ke
3 namun kondisi tidak memungkinkan
sehingga harus mendapat layanan kesehatan yang lebih memadai demi menyelamatkan nyawa ibu dan anak dalam
kandungannya.
“Bidan
yang bertugas di desa meminta keluarga untuk merujuk pasien ke rumah Sakit Umum
Andi Jemma Masamba, karena keterbatasan peralatan dan tenaga medis, Setelah
sampai di Puskesmas Kecamatan Seko, Mujur Abu lalu diangkut menggunakan pesawat perintis menuju
RSUD Andi Jemma Masamba untuk
mendapatkan pelayanan yang memadai,” kata Yosias saat dikonfirmasi, Jumat
(14/4/2023).
Menurut
Yosias, soal warga sakit atau hamil ditandu di Seko sudah merupakan hal yang
biasa atau lazim terjadi bagi warga untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di
Puskesmas.
“Karena
kondisi jalan yang belum memungkinkan untuk dilalui oleh kendaraan roda empat,
jalan disini masih jalan tanah, belum ada perkerasan, itu secara umum di
wilayah kecamatan Seko, pada saat musim hujan jalan antar desa rusak dilalui
oleh kendaraan roda dua,´ucap Yosias.
“Sulit
untuk dilalui kendaraan, jangankan roda empat, roda dua saja sulit dan itupun
kita hanya paksakan,” tambah Yosias.
Warga
berharap pemerintah memperhatikan akses jalan menuju Seko dan jalan antara desa
di Kecamatan Seko yang kondisinya tidak memadai, agar kasus serupa tidak
terulang.
“Kami
harapkan kepada pemerintah, baik pemerintah Kabupaten, Provinsi maupun pusat
karena Seko terbagi dalam 2 kewenangan pembangunan badan jalan yaitu provinsi
dan kabupaten, dengan demikian yang kami harapkan Pemda Luwu Utara maupun
Pemprov Sulsel serius memperhatikan kondisi jalan,” ujar Yosias.
Terkait
kondisi jalan dan kewenangan jalan tersebut, Bupati Luwu Utara Indah Putri
Indriani mengatakan tetap memperhatikan kondisi jalan di Seko.
“Kami
tetap punya perhatian terhadap akses jalan di Seko termasuk di Desa Taloto,
jalan di Desa Taloto menuju ke ibu kota kecamatan adalah kewenangan kami
Pemda Luwu Utara,panjangnya sekitar 7
kilometer dari bandara,” tutur Indah Putri.
Kini
Mujur Abu telah melahirkan anaknya yang ke-3 seorang perempuan setelah
menjalani perawatan medis di RSUD Andi Jemma Masamba.
“Anaknya
sudah lahir setelah dioperasi sesar, kondisi ibu dan anaknya sehat dan kini
masih tinggal di rumah keluarga di Kecamatan Sabbang Luwu Utara, jadi setelah tiba
dari Seko pada Rabu (05/04/2023), sore langsung di sesar, keluar RS pada Senin
(10/04/2023) dalam kondisi sehat, namun disarankan kontrol pada waktu yang
telah di tentukan pihak rumah sakit,” imbuh Yosias.