PALOPO - Akibat tergerus banjir aliran Sungai Salu Tandung, rumah warga nyaris rubuh di Kilometer 15 Kelurahan Battang, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, Sulawesi Selatan.
Lurah Battang, Rahman mengatakan sebanyak 2 unit rumah
warga dan 9 lainnya nyaris ambruk tergerus aliran air sungai Salu Tandung.
“Kami menyediakan tenda darurat untuk menangani warga
yang rumahnya terancam rubuh akibat tergerus air, jadi mereka akan ditempatkan
di tenda-tenda dan rumah ibadah atau Musallah,” kata Rahman saat dikonfirmasi
di lokasi, Kamis (20/10/2022) sore.
Menurut Rahman, menghadapi kondisi cuaca ekstrem
akhir-akhir ini pihaknya aktif melakukan patroli kebencanaan dibantu BPBD, Babinsa,
Bhabinkamtibmas dan RT/RW di lokasi rawan bencana.
“Jika terjadi hujan deras, banjir dan longsor kami
keluarkan informasi lewat beberapa aplikasi, dan warga terutama di Kilometer 15
yang rumahnya terancam kami imbau untuk mengungsi menempati tenda darurat atau
musallah,” ucap Rahman.
Pantauan di lokasi, kondisi rumah warga pada bagian dapur
sudah tergerus dan terancam rubuh, bahkan pondasi rumah warga sudah tergantung
akibat gerusan air saat banjir, dan 1 unit rumah warga rusak total bagian
dapurnya.
Menurut Attas (76) warga setempat mengatakan ia khawatir jika terjadi hujan
deras apalagi banjir rumah mereka hancur dan terbawa banjir.
“Memang disini hujan sebentar banjir besar sudah datang,
selama tahun 2022 ini sudah 70 kali banjir,” ujar Attas.
Lanjut Attas, banjir yang terjadi pada Selasa
(18/10/2022) malam membuat rumahnya hancur di bagian dapur dan terpaksa harus
dibongkar.
“Bagian dapur sudah rusak dibawa air, ukurannya 8 x 9 meter
yang habis terbawa air banjir,” tutur attas.
Attas mengatakan saat banjir tiba, mereka dalam rumah
duduk duduk, beruntung sekeluarga selamat dari musibah banjir.
“Datang keluarga teriak agar keluar karena banjir sudah
besar rumah juga sudah dihantam di belakang, sekarang ini kalau malam kondisi
air surut kami tinggal di rumah tapi kalau hujan deras dan banjir terjadi kami
mengungsi di Musallah,” jelas Atttas.
Warga berharap pemerintah segera menangani sungai Salu Tandung
agar mereka aman dan bebas dari ancaman banjir.
Kejadian banjir yang kerap terjadi di beberapa titik
dalam Kota Palopo, membuat Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Palopo meminta Wali
Kota Palopo untuk segera melakukan
tanggap darurat bencana alam, terkhusus untuk wilayah Battang yang berada di
dataran tinggi Kota Palopo, tepatnya di Kecamatan Wara Barat.
“Perlu ada perhatian
serius pemerintah Kota Palopo, Wali Kota Palopo harus ambil komando di lapangan
supaya gerakan terkoordinasi baik, karena
daerah terdampak ini sudah 3 kecamatan,” harap Misbahuddin.
Lanjut Misbahuddin,
pemerintah provinsi Sulawesi Selatan mengambil inisiatif dan fasilitasi karena sungai
Tandung memiliki irisan kewenangannya banyak.
“Sungai Salu Tandung ini dibawah domain kewenangan balai
besar wilayah sungai (BBWS) Pompengan – Jeneberang, kemudian disini juga jalan
poros Palopo –Toraja adalah jalan nasional kewenangan Bina Marga Provinsi,
kemudian disini juga berada sekitar area kawasan hutan yang kewenangannya Provinsi,
jadi Pemprov secepatnya mengambil inisiasi fasilitasi dengan instansi vertikal
dan,” jelas Misbahuddin.