Banjir Rendam 4 Kelurahan di Palopo, Warga : Kami Mengungsi Ke Rumah Keluarga Tapi Disana Juga Kebanjiran

PALOPO - Hujan deras yang mengguyur Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Sejak Sabtu (08/10/2022) malam hingga Minggu (09/10/2022) dini hari, membuat Sungai Salu Battang, meluap dan merendam empat kelurahan di Kecamatan Telluwanua.

Kelurahan yang terdampak bencana banjir yakni Kelurahan Sumarambu, Kelurahan Jaya, Kelurahan Pentojangan dan Kelurahan Salu Battang.

Banjir terparah terjadi di Kelurahan Pentojangan dan Kelurahan Salu Battang, ketinggian air kedua kelurahan tersebut mencapai satu meter lebih yang mengakibatkan ratusan rumah, ruas jalan, gedung sekolah dan rumah ibadah  terendam.

Menurut warga Zulkia (30) banjir yang terjadi datang disaat mereka sedang istirahat tidur dan  mereka berupaya menyelamatkan diri dengan mengungsi ke rumah keluarganya dalam kondisi banjir disertai hujan deras.

“Pada Minggu (9/10/2022) dini hari tadi sekitar pukul 02.00 Wita air melebihi 1 meter sehingga kami mengungsi ke rumah keluarga tapi disana juga kebanjiran, jadi kami pasrah saja,” kata Zulkia saat dikonfirmasi di lokasi, Minggu (09/10/2022) sore.

Lanjut Zulkia, saat banjir datang seluruh perabot rumah tangga tempat tidur, alat masak, alat makan dan minum serta bahan makanan terendam banjir.

“Tak ada yang bisa kami selamatkan semua sudah terendam, syukurlah rumah tidak mengalami kerusakan hanya lumpur yang banyak dalam rumah,” ucap Zulkia.  

Lurah Salu Battang, Saiman, mengatakan sedikitnya 200 rumah warga terendam banjir,  lahan pertanian padi sawah 120 hektar dan  tambak empang 50 hektar.

“Fasilitas lainnya yang terendam yaitu 1 unit gedung sekolah dasar (SD), 1 unit gedung SMP,  masjid dan kantor Lurah Salu Battang,” ujar Saiman.

Banjir mulai terjadi pada Sabtu (08/10/2022) malam sekitar pukul 22.00 Wita dan mulai surut pada pagi hari, meski demikian banjir masih menggenangi permukiman warga.

“Kampung Lengkong Jana dan Marobo  masih naik, jadi di daerah depan sudah surut tetapi di daerah belakang di dua kampung tersebut hingga sore ini air masih naik,” tutur Saiman.

Kondisi warga di lokasi banjir mengalami krisis air bersih, pantauan di lokasi sejumlah pihak menyalurkan air minum kemasan dan air bersih namun belum mencukupi, di sisi lain akses jalan yang dilalui oleh relawan untuk menyalurkan bantuan masih tertutup banjir.

“Ada beberapa yang sudah menyalurkan bantuan air seperti PDAM karena memang air PAM tidak mengalir akibat banjir, Dinas Sosial Palopo, Baznas,  ada juga bantuan dari organisasi non pemerintah,” jelas Saiman.   

Previous Post Next Post