Pasca Banjir di Luwu, Pagar Sekolah Ambruk 7 Meter

  

LUWU - Pasca banjir yang merendam 3 desa dan 1 kelurahan di Kecamatan Bua,   Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, warga membersihkan rumah mereka dari lumpur yang terbawa saat banjir.

Akibat banjir, sejumlah sekolah ikut terendam bahkan merusak fasilitas di sekolah seperti perangkat praktikum dan pagar sekolah.

Pantauan kompas.com terdapat 3 unit sekolah yang terendam yakni SDN 65 Bua di Kelurahan Sakti, SDN 66 Dangkang di Desa Barowa dan SDN 367 Pabbaresseng di Desa Pabbaresseng.

Siswa dan guru terlihat bahu membahu membenahi sekolah dengan membersihkan ruangan, meja dan bangku dari lumpur yang merendam.

Di SDN 66 Dangkang banjir merendam seluruh ruangan kelas dan merusak pagar sekolah, beruntung proses belajar mengajar secara tatap muka telah usai dan memasuki masa pekan olah raga dan seni (Porseni) siswa namun tidak dapat dilaksanakan akibat banjir.

“Waktunya Porseni anak-anak hari ini, jadi terpaksa dibatalkan karena ada banjir dan murid-murid hanya melakukan pembersihan ruang kelas,” kata Gerhani, Kepala Sekolah SDN 66 Dangkang.

Lanjut Gerhani, banjir yang melanda akibat luapan Sungai Bua semalam, membuat pagar sekolah ambruk.

“Pagar di belakang sekolah ambruk sekitar 7 meter panjangnya, beruntung tidak ada korban saat rubuh,” ucap Gerhani.

Menurut Gerhani, gedung sekolah SDN 66 Dangkang sudah ada sejak tahun 1961 sehingga terlihat tua, sedangkan daerah sini merupakan langganan banjir.

“Bangunan lama tak pernah direhab jadi setiap banjir pasti masuk karena dasar pondasinya rendah,” ujar Gerhani.  

Sementara di SDN 367 Pabbaresseng, banjir merendam satu ruangan kelas  yang membuat siswa dan guru berjibaku membersihkan lumpur.

“Hari ini hanya pembersihan di ruangan kelas setelah semalam kebanjiran, ruangan yang kebanjiran penuh lumpur, jadi setiap air meluap, sekolah kami tak luput dari banjir, beruntung saat ini anak-anak baru selesai semester,” tutur Hamsiah, guru kelas SDN 367 Pabbaresseng

Pihak sekolah berharap pemerintah segera membantu mengatasi sekolah mereka yang kerap terendam banjir karena sudah menjadi langganan.

Previous Post Next Post