Sambangi Stand Pameran Lutim, Penasehat APKASI Kagumi Produk Anyaman Teduhu di AOE 2021



JAKARTA - Suasana Pameran Potensi Daerah gelaran Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Otonomi Expo (AOE) 2021, pada hari kedua semakin ramai dipadati pengunjung, terutama di stand Kabupaten Luwu Timur.

Tak terkecuali Penasihat APKASI, Prof. Dr. M. Ryaas Rasyid dihari kedua juga turut menyambangi Stand Luwu Timur. Ia mengapresiasi kerajinan Anyaman Teduhu dan Madu Trigona “Tashbee” yang juga merupakan salah satu produk unggulan Luwu Timur.

“Saya harapkan agar produk-produk unggulan tersebut agar terus dioptimalkan dan dipromosikan pada setiap kegiatan didaerah maupun secara skala nasional,” kata Ryaas Rasyid di Stand Pameran Luwu Timur, Jakarta Convention Center, Kamis (21/10/2021).

Adapun jenis produk yang paling diminati dalam pameran adalah Snack Ikan Pangkilang, Ulekan Kayu dan Keripik Pisang Kuporai. Menurut salah seorang pengunjung, Anisah Orr yang dahulu pernah menetap di Sorowako, Luwu Timur, menjadi obat rindu baginya dengan hadirnya stand Luwu Timur di AOE 2021.

“Saya akhirnya bisa mencicipi Ikan Pangkilang lagi setelah sekian lama, karena Ikan Pangkilang merupakan ikan endemik yang hanya bisa ditemukan di perairan Luwu Timur,” katanya.

Selain produk kuliner dan kerajinan tangan, sebagai bentuk promosi, Tim pelaksana yang merupakan gabungan dari beberapa OPD yakni Bapelitbangda, PTSP,  Transnakerin, DKPP, Disparbudmudora & Prokopim Kab. Luwu Timur juga turut menampilkan keunggulan dan potensi daerah Luwu Timur lain, diantaranya Pariwisata, hasil pertanian Lada dan Rumput Laut.


“Kami juga menyediakan layar monitor yang menayangkan video potensi wisata dan potensi investasi pertanian/perkebunan Luwu Timur,” kata Kasubag Prokopim, Sulviyani Suardi yang sejak hari pembukaan bersama tim untuk menyiapkan stand pameran.

Selain berada di stand Luwu Timur, pihaknya juga mengunjungi beberapa stand kabupaten yang bisa dijadikan bahan percontohan dalam mengembangkan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia di Kabupaten Luwu Timur. Salah satunya adalah Proyek Daur Ulang limbah sampah “Zero Waste” menjadi paving block/genteng dan bahan makanan ternak organik dari Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah.

Menurut pak Sarno, selaku penanggungjawab stand Kab. Banyumas, awal dari ide Zero Waste tersebut berasal dari kegelisahan masyarakat Banyumas atas sampah yang sudah overload dan mengganggu kenyamanan warganya.

“Sejak program Zero Waste ini kami lakukan, Alhamdulillah yang dulunya truk sampah beroperasi untuk mengangkut sampah sekitar 136 truk, sekarang sisa 26 truk sampah yang masih beroperasi. Ini sesuai dengan target kami pada tahun 2022, Kab. Banyumas sudah terbebas dari sampah,” ujar Sarno.

“Semoga Kabupaten Luwu Timur juga bisa mengadaptasi program Zero Waste ini sebagai bagian dari program Pemerintah dalam menangani masalah sampah. Kami siap untuk memfasilitasi,” tutupnya.

Pada pameran kali ini juga, stand Luwu Timur dikunjungi talent Jember Fashion Carnival (JFC) yang mengenakan kostum unik yang diberi nama Lion dan Komodo. Kostum tersebut juga akan ditampilkan pada JFC 2021 yang rencananya akan digelar pada November 2021 di Kabupaten Jember, Jawa Timur. (hms/ikp)



Previous Post Next Post