LUWU – Permainan layang-layang
yang dimainkan oleh anak-anak di sekitar area Bandara I Laga Ligo, Kecamatan
Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, berpotensi mengganggu penerbangan.
Pihak bandara I Laga Ligo Bua, telah melakukan
sosialisasi kepada warga agar tidak memainkan layang namun masih tetap terlihat
di udara sejumlah layang-layang mengudara.
Kepala Bandara I Laga Ligo Bua, Firman
mengatakan layang-layang tersebut bukan lagi kendala penerbangan tapi
berpotensi mengganggu keselamatan.
“Sebenarnya bukan kendala tapi berpotensi
menggangu keselamatan penerbangan,” kata Firman yang dikonfirmasi melalui pesan
Whats App, Sabtu (03/10/2020).
Firman mengatakan layangan yang dimainkan oleh
warga ukurannya bervariasi dari ukuran kecil hingga besar.
“ Ukuran layangan mulai dari ukuran kecil
hingga ukuran besar diatas satu meter, dan itu dimainkan oleh anak-anak kecil,
maka tindakan yang kami ambil adalah melakukan sosialisasi ke masyarakat
sekitar,” ucap Firman.
Menurut Firman sosialisasi dilakukan dengan
menggandeng pihak TNI dan Polri ke sejumlah desa sekitar Bandara I Laga Ligo
Bua.
“Setiap hari kami lakukan sosialisasi ke
sejumlah desa seperti Desa Barowa, Desa Pabbaresseng dan Desa Pammesakang,
hasilnya ada penurunan terutama di daerah kawasan keselamatan operasi
penerbangan,” ujar Firman.
Saat ini Bandara I Laga Ligo Bua didarati 2
maskapai penerbangan yakni Citilink dan Wings Air. Citilink melakukan empat
kali penerbangan selama satu minggu ke Makassar, sementara maskapai penerbangan
lain, yakni Wings Air untuk sementara melakukan penerbangan sebanyak tiga kali
dalam seminggu.
Sementara menurut warga di Desa Pabbaresseng,
Razak mengatakan anak-anak biasa memainkan layang-layang pada siang hari mulai
pukul 11.00 wita hingga sore hari.
“Harusnya memang perlu pelarangan anak-anak
bermain layang-layang karena bisa mengganggu penerbangan, apalagi pesawat
biasanya tiba di Bandara Bua sekita pukul 14.30 WITA,” tutur Razak.