PALOPO - Hujan deras yang mengguyur
Kota Palopo, Sulawesi Selatan, membuat Sungai Salu Battang di Kecamatan Tellu
Wanua meluap dan merendam ratusan rumah
warga, Minggu (18/10/2020). Banjir terparah di Kampung Marobo dengan ketinggian
air mencapai 1 meter yang membuat warga terisolir.
Tim
Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kota Palopo, mengatakan luapan sungai Salu Battang
terjadi setelah hujan deras mengguyur sejak Sabtu (17/10/2020) sore dan membuat
sebahagian kota Palopo terendam.
“Sejumlah
titik yang terendam yakni di jalan Cakalang Palopo, Kelurahan Pentojangan dan
Kelurahan Salu Battang, di Kelurahan Salu Battang terparah di Kampung Marobo ini ada puluhan
rumah yang terendam dan sementara diasesmen,” kata Ricar saat dikonfirmasi di
lokasi, Minggu (18/10/2020).
Menurut
Ricar di Kampung Marobo ini air belum dapat diperkirakan surutnya memngingat
kondisi daerah yang juga dipengaruhi air pasang.
“Sejak
semalam banjir air belum surut ini dikarenakan daerah ini dipengaruhi pasang
surut air laut, sehingga kami harus memasang tenda bagi warga yang terdampak
banjir,” ucap Ricar.
Banjir
yang melanda permukiman warga membuat sejumlah perabot rumah tangga terbawa air
termasuk bahan makanan terendam.
“Saat
ini kami membantu mengevakuasi warga ke tempat yang aman, termasuk memindahkan
barang warga yang terendam air seperti peralatan dapur, perlengkapan tidur dan
barang elektronik, ke posko,” ujar Ricar.
Selain
merendam permukiman warga, banjir juga merendam ruas jalan penghubung antar
kelurahan, warga di Kampung Marobo terisolasi dan harus menggunakan perahu,
sementara sebahagian warga mengalami kesulitan air bersih dan bahan makanan.
“Kami
gunakan air Pam tapi tertutupi banjir, bahan makanan kami tidak sempat
dipindahkan saat banjir datang makanya terendam semua,” tutur Nurtan.
Warga
berharap pemerintah segera membantu warga menyalurkan bahan makanan dan air
bersih.
Sementara
itu, salah satu warga mengungkapkan bahwa ada puluhan Kepala Keluarga (KK)
terisolir.
"Ada
puluhan KK yang terisolir, Air meluap sekitar jam 01: 00 malam, tadi kami evakuasi warga dengan perahu dan ini banjir
terbesar dari kejadian sebelumnya," ungkap Kahar.
Dari
pantauan di lokasi banjir merendam rumah Ibadah, tambak serta lahan pertanian,
aktifitas warga terhambat, sejumlah kendaraan nekat melintasi di lokasi banjir.