LUWU
UTARA – Jenazah yang ditemukan oleh tim gabungan Basarnas, TNI dan
Polri di kebun Sawit Desa Radda,
Kecamatan Baebunta, Luwu Utara pada Minggu (09/08/2020) berupa kerangka dievakuasi ke Rumah Sakit Umum (RSU) Hikmah
Masamba.
Pihak
Polres Luwu Utara, Sulawesi Selatan telah melakukan penyelidikan terhadap satu
jenazah tersebut.
Kasat
Reskrim Polres Luwu Utara, AKP Syamsul Rijal mengatakan pihaknya memastikan
jika jenazah tidak memiliki bekas kekerasan.
“Hasilnya
tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tempat Kejadian perkara (TKP)
dan oleh keluarga telah menerima kematian korban,” kata Syamsul saat
dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (11/08/2020).
Menurut
Syamsul, korban yang diketahui bernama Bahancik (63) alias Papa Rabbil dikenali
dengan adanya KTP di baju yang dipakainya.
“Informasi
pihak keluarga bahwa korban ke kebun menggembala Sapi tiga hari setelah banjir
bandang Luwu Utara tetapi tidak pulang-pulang dan pihak keluarga sempat
melaporkan hal ini ke petugas di lapangan,” ucap Syamsul.
Sebelumnya personel Basarnas Palopo Usman mengatakan, korban
ditemukan dalam kondisi tinggal tulang-belulang di sebuah kebun kelapa sawit.
“Korban ditemukan sekitar pukul 11.00 Wita di sebuah kebun
kelapa sawit dengan kondisi tinggal tulang belulang dan pakaian masih bisa
dikenali,” kata Usman, Minggu (9/8/2020).
Kepala Pelaksana BPBD Luwu Utara, Muslim Muctar mengatakan
sesuai informasi dari pihak keluarga, korban meninggalkan rumah pada Jumat
(17/7/2020).
“Artinya ia meninggal bukan karena banjir bandang dan
beberapa hari lalu dicari oleh keluarganya namun hari ini baru ditemukan,” ucap
Muslim.
Muslim mengatakan saat ditemukan ada beberapa properti yang
dikenakan seperti kain sarung, parang, dan senter. “Keluarganya mengetahui jika
kain sarung, parang dan senter adalah milik korban yang dipakai selama ini
untuk berkebun,” ucap Muslim.
Muslim menjelaskan, jenazah tersebut bukan jenazah yang ada
dalam daftar pencarian yang dikeluarkan oleh Basarnas.
“Jadi jenazah ini bukan yang ada dalam daftar pencarian yang
dikeluarkan oleh Basarnas karena sesuai keterangan pihak keluarganya bahwa
korban meninggalkan rumah dalam keadaan sehat per tanggal 17 Juli 2020.
Sementara kejadian banjir bandang itu pada Senin (13/07/2020) jadi bukan karena
akibat banjir bandang,” ujar Muslim.