LUWU UTARA - Sebulan pasca banjir bandang yang melanda Luwu
Utara, Sulawesi Selatan, tiga sungai yakni Sungai Masamba, Sungai Radda dan Sungai
Sabbang yang mengalami pendangkalan akibat material yang terbawa banjir
menumpuk dan menjadi ancaman bagi warga saat terjadi banjir susulan, kini terus
ditangani.
Upaya
pemerintah daerah Luwu Utara bersama Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan
Jeneberang (BBWSPJ), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus
bergerak melakukan penanganan darurat menormalisasi Sungai Masamba, Sungai Radda
dan Sungai Sabbang.
Bupati
Luwu Utara, Indah Putri Indriani mengatakan penanganan normalisasi sungai
diprioritaskan pada titik pemukiman dan tempat-tempat masuknya air ke kota Masamba,
Radda dan Sabbang dengan mengerahkan puluhan kendaraan alat berat berupa
ekscavator untuk melakukan pengerukan sungai dan membuat tanggul.
“Kalau
dilihat hari ini untuk penanganan normalisasi sungai sudah mencapai 50 persen, semoga
hari ini ada kemajuan yang lebih signifikan,” kata Indah saat dikonfirmasi,
Kamis (13/08/2020).
Sementara
untuk permukiman, Pemerintah Daerah Luwu Utara fokus pada Dana Tunggu Hunian
(DTH), dan untuk Hunian Sementara (Huntara) yang awalnya 400 unit dialihkan ke
Hunian Tetap (Huntap).
“Jadi
yang sudah selesai ada 100 unit, nah selebihnya itu dialihkan langsung ke
Huntap, terkait
dengan lokasi Huntap pemerintah menyiapkan tiga titik lokasi di Masamba, dan empat
lokasi di Radda,"ucap Indah.