PALOPO - Aliansi mahasiswa Universitas Andi Djemma (Unanda)
Palopo, Sulawesi Selatan, melakukan aksi di dalam gedung Rektorat Unanda Senin
(8/6/2020).
Aksi ini dilakukan akibat tidak adanya kejalasan dari
kampus terkait dengan persoalan penanganan pencemaran nama baik kampus melalui
akun instagram dan subsidi biaya BPP 50 persen semester akan datang.
“Kami sangat kecewa dengan jawaban dari bapak Wakil
Rektor satu dan tiga, yang menemui kami pada saat melakukan audiens, dimana
jawaban yang diberikan sangat tidak rasional terkait dengan putusan yayasan
yang hanya memberikan subsidi sebesar 2 persen saja,” kata Reski anggota
aliansi mahasiswa Unanda.
Menurut Reski hal ini sangat membuat mereka kecewa
sehingga melakukan aksi demonstrasi dalam gedung rektorat. Ia berharap pihak
birokrasi tidak menutup mata dengan hal ini dan jikapun rektorat Unanda masih
menutup mata, mereka akan turun kembali menuntut birokrasi kampus agar tidak
main-main dalam menyelesaikan persoalan ini.
“Mahasiswa hari ini sangat merasakan dampak dari pada
covid-19 yang mmbuat orang tua kami kewalahan untuk pembiayaan kuliah, Universitas
Andi Djemma sampai saat ini belum mengeluarkan kebijakan yang dapat mempermudah
kami untuk mengakses pendidikan,” ucap Reski dalam orasinya.
Reski juga mengatakan, kampus harus bertanggung jawab
atas diamankannya rekan kuliah yang kini mendekam di Polres Palopo, karena
penyebab dari semua masalah ini adalah kampus sendiri dan jelas dalam aturan
rektor bahwa kampus harus melindungi mahasiswanya baik itu di dalam kampus maupun
di luar kampus.
“Jika kampus lepas tangan dalam hal ini, maka kami akan
melakukan aksi solidaritas yang besar di tengah gejolak pandemi covid-19,” ujar
Reski.