LUWU – Sejumlah pedagang beras asal Luwu dan Wajo
mengeluhkan cara kerja pihak Gudang Bulog Pammanu, Belopa Utara, Kabupaten Luwu
saat mengambil sampel beras yang diduga oleh pedagang tidak sesuai prosedur
karena terlalu banyak yang keluar saat ditusuk menggunakan pipa berukuran setengah
inch dengan panjang sekitar 25 sentimeter.
Salah seorang pedagang beras atau mitra Bulog asal Luwu,
Rudi, mengaku kecewa lantaran saat karung berisi beras yang digancu (macucu),
dilakukan berulang kali diduga bisa berkurang setengah hingga 1 kg.
“Bahkan beras yang sudah dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat
(TMS), tapi tetap dilakukan pengambilan sampel untuk pemeriksaan kualitas
beras. Kami tidak persoalkan kalau memang di tolak atau TMS, tapi kenapa masih
disortir bahkan beras berkurang sampai 1 kilogram itu yang kami sayangkan,” kata
Rudi.
Beras yang diperiksa dari karung per karung, diduga
dimainkan oknum petugas Bulog.
"Kalau memang mau dicek silahkan ke Gudang
kami," ujar Rudi.
Ia menduga penyortiran beras di Gudang Bulog, patut
dicurigai tidak sesuai prosedur.
“Kami harap agar kepala Gudang ini agar ditindak tegas,
kalau begini terus tentunya kami sebagai mitra akan merugi,” ucapnya
Di samping itu, menurut pengakuan salah seorang petugas
di Gudang Bulog, bahwa pengambilan sampel beras atau hasil sortiran kemudian
dikumpulkan dan dimasukkan di pengadaan, kemudian dijual kembali.