PALOPO - Jelang Idul Fitri, Pemerintah Kota Palopo, Sulawesi Selatan, kembali membuka Pusat Niaga Palopo (PNP). Dibukanya PNP dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat menjelang Idul Fitri dan sekaligus memenuhi tuntutan para pedagang
non sembako yang sempat ditutup lapaknya sebagai upaya memutus rantai penyebaran
virus Corona atau Covid-19.
PNP yang merupakan sentral perdagangan dan salah satu sumber pendapatan
Kota Palopo, terhitung 18 Mei lalu sudah mulai dibuka untuk semua pedagang juga
termasuk sebagian pintu-pintu yang sempat ditutup.
Muklis salah seorang pedagan pakaian, berterimakasih kepada pemerintah
karena telah memberikan kesempatan untuk membuka kembali barang dagangannya.
"Saya sangat berterimaksih kepada pemerintah dan kepala pasar yang
telah mengizinkan kami untuk menjual kembali dan alhamdulillah meskipun
pengunjung pasar saat ini agak sunyi dibanding tahun lalu, paling tidak kami
punya penghasilan minimal untuk kebutuhan sehari-hari,"kata Muklis, saat
dikonfirmasi, Kamis (21/05/2020).
Meskipun pendapatan saat ini turun dari tahun sebelumnya dengan perhitungan
mines 10 hari sebelum Idul Fitri kami bisa mencapai pendapatan sampai Rp15 juta
dan saat ini dengan rentan waktu yang sama perkiraan hanya mendapat kisaran Rp5
juta dan itu masih akan dibagi ke dua anggota lainnya.
"Sebelumnya untuk tempat kami ini memakai 5 orang tenaga tapi karena
pandemi Corona jadi sementara 2 orang lainnya kami rumahkan dulu," ucap Muklis.
Kepala Pusat Niaga Palopo (PNP), Herman, terkait terbukanya pasar karena melihat
kondisi dan keluhan warganya yang cukup memprihatinkan, sehinggah langkah
membuka pasar diambil agar mereka bisa mencari nafkah untuk keluarga mereka.
"Kebijakan ini juga diambil tidak hanya sepihak karena diketahui
atasan kepala dinas perdagangan dan pihak kepolisian,"ujar Herman.
Kemudian untuk penerapan dalam Pusat Niaga Palopo sendiri, menurut Herman, pihak pasar bekerja sama dengan
Bhabinkamtibmas melakukan penjagaan ditiap pintu masuk pasar, agar sebelum
pengunjung memasuki pasar wajib mencuci tangan dan menggunakan masker.
"Kalau ada pengunjung atau pedagang yang kedapatan dalam pasar tidak
mengindahkan aturan tersebut seperti tidak mengunakan masker,kami tidak akan
segan-segan untuk menegur," jelas Herman