LUWU - Sebanyak 8 desa di Kecamatan Lamasi
Timur, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Jumat (03/04/2020) diterjang banjir
setinggia 3 meter.
Banjir terjadi setelah diguyur hujan deras sejak Kamis
(02/04/2020) sore yang menyebabkan sungai Lamasi meluap akibat jebolnya tanggul
di desa Pompengan Utara dan meluap ke permukiman padat penduduk, akibatnya 5 unit
rumah warga rubuh dan mengalami rusak parah.
Camat Lamasi Timur Mulianto Taro mengatakan banjir akibat
luapan sungai lamasi Timur menyebabkan 8 desa tergenang yakni Desa bululondong,
To’lemo, Salupao, Pelalan, Pompengan, Pompengan utara, Pompengan tengah dan Pompengan
pantai.
“Sebanyak 500 kepala keluarga di 8 desa terdampak banjir,
banjir terparah di desa Pompengan utara membuat 1 unit rusak rusak dan 4 unit rusak parah,”
kata Mulianto saat dikonfirmasi di lokasi banjir, Jumat (03/04/2020).
Ketinggian banjir di desa Pompengan utara bervariasi dari
2 meter hingga 3 meter, sebagian warga memilih mengungsi ketempat yang lebih
aman karena rumah mereka masih terendam.
Suriani salah satu warga desa Pompengan utara yang
rumahnya rusak parah mengatakan saat hujan deras sempat didatangi kepala desa untuk
bersiap mengungsi mengingat debit air sungai terus bertambah.
“Kami sudah tidur, sekitar pukul 23.00 WITA pak desa
datang mengingatkan agar waspada karena air sudah naik, kamipun siap siaga dan
meninggalkan rumah keluar ke jalan, tak lama kemudian air menerjang rumah dan
langsung merubuhkan,” ucap Suriani.
Ia mengatakan saat ingin kembali kedalam rumah dalam
kondisi gelap untuk mengambil beberapa bahan makanan tiba-tiba terdengar suara
atap seng dan dinding berbunyi.
“Saya hanya bisa melihat rumah saya rubuh diterjang
banjir, untungnya anak-anak sudah pada keluar semua jadi mereka selamat,” ujar
Suriani meneteskan airmata.
Warga berharap kepada pemerintah agar segera menyalurkan
bahan makanan untuk mememenuhi kebutuhannya mengingat bahan makanan mereka
habis tersapu banjir.
Selain merendam permukiman warga banjir juga merendam
jalan antar desa serta merendam ratusan hektar area pertanian milik warga
setempat.