Pembatasan Sosial Berskala Besar, Polres Luwu Buat Rekaman Pencegahan Disebar ke Desa-desa.





LUWU – Kepolisian Polres Luwu, Sulawesi Selatan dalam melakukan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSSB) akan melakukan dua langkah yakni Preemtif dan Preventif.

Kapolres Luwu, AKBP Fajar Dani Susanto yang juga Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Luwu mengatakan dalam membatasi kerumunan banyak upaya yang dilakukan.

“Langkah pertama adalah Preemtif dengan Polres jalin kerjasama dengan aparatur terkait, Pemda uuntuk melaksanakan imbauan-imbauan kepada masyarakat, saya sendiri buat rekaman imbauan yang sudah disebarkan ke Bhabinkamtibmas, ke desa-desa dan tempat publik, sehingga rekaman imbauan itu dapat diputar minimal setelah adzan (waktu sholat) setiap harinya,” kata Fajar saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu (01/04/2020).

Menurut Fajar langkah kedua yang dilakukan Polres Luwu adalah secara Preventif  dengan menggiatkan patroli bersama TNI, Satpol PP dan bubarkan kerumunan.

“Langkah Preventif ini dalam waktu dekat bersama Satgas Gugus Penanganan penyebaran wabah pandemik, akan memantau pergerakan orang di perbatasan Kabupaten Luwu – Kabupaten Wajo serta perbatasan Kabupaten Luwu – Kabupaten Luwu Utara,” ucap Fajar.

Fajar menegaskan pihaknya akan ikut melibatkan TNI Kodim 1403 Sawerigading dan guna mendukung penanganan wabah pandemik ini, meski wilayah Kabupaten Luwu sendiri terkait penyebaran Covid-19 masih zona hijau.

“Mindset kemanusiaan dari para sukarelawan perlu untuk kita, dan tentunya akan memberi jaminan perlindungan kepada mereka, contoh angkutan bus malam apakah kita minta daftar manifest atau sekedar bertanya pada sopirnya saja, saya mau lebih diperketat di tapal batas,” ujar Fajar.

“Sekali lagi, kami menghimbau masyarakat untuk tetap di rumah, kalau tidak ada urusan yang sangat mendesak, sebaiknya tidak perlu ke mana-mana, ngumpul-ngumpul atau nongkrong  baik ditempat umum maupun di lingkungan pemukiman,” ucap Fajar.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu, Rahman Mandaria mengatakan pengawasan tapal batas baik antara batas Luwu – Wajo, Luwu – Luwu Utara dan batas Luwu –Palopo karena tidak diketahui secara pasti pendatang yang datang di Luwu.

“Kita tidak pernah tahu secara pasti pendatang yang masuk di Kabupaten Luwu ini dari wilayah yang sudah terpapar virus corona atau belum, untuk itu tiga pintu masuk di Luwu agar dijaga secara ketat, jangan sampai kita kecolongan,” tutur Rahman.

Rahman mengatakan, logistik untuk tim yang bertugas di 3 tapal ini sepenuhnya tanggung jawab BPBD.

“Nantinya tapal masuk di Kabupaten Luwu ini akan dijaga masing-masing 4 orang, sebenarnya ini masih kurang, tiga pintu masuk tersebut yaitu, Salutubu yang berbatasan dengan Kabupaten Luwu Utara, Bandara I Laga Ligo Bua, serta perbatasan Luwu dan Wajo, soal logistik, sepenuhnya akan ditanggung oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Luwu,” tutur Rahman.

Previous Post Next Post