Presentasi Anugerah Kebudayaan PWI Pusat, Indah Putri Indriani Angkat Kebudayaan Rongkong



JAKARTA - Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, melakukan Presentasi Anugerah Kebudayaan PWI Pusat, Kamis (9/1/2020) malam, di Kantor PWI Pusat, Jakarta. Presentasi ini dilakukan guna menyeleksi Kepala Daerah Kabupaten/Kota yang masuk 10 besar Calon Penerima Anugerah Kebudayaan PWI Pusat, dan salah satunya adalah Bupati Indah Putri Indriani. 

Di hadapan dewan juri, Indah Putri Indriani memaparkan komitmen Pemerintah Kabupaten Luwu Utara dalam pengembangan kebudayaan di Luwu Utara. Indah memaparkan proposal yang berjudul “Program Pemberdayaan, Pelestarian, Pengembangan Adat Istiadat, dan Budaya Kampung Tenun Berselimut Kabut di Rongkong Tana Masakke Lipu Maraninding”. 

“Salah satu wujud komitmen kami dalam pengembangan kebudayaan bisa dilihat dari pembentukan Perangkat Daerah yang secara khusus menangani tentang kebudayaan, walaupun sebenarnya kalau kita bicara tentang Perangkat Daerah, sebenarnya tidak berdiri sendiri, seharusnya bergabung dengan Dinas Pendidikan,” jelas Indah Putri Indriani.

Meski demikian, kata Bupati perempuan pertama di Sulsel ini, sejak 2017 Pemda Lutra membentuk Perangkat Daerah yang khusus menangani tentang Kebudayaan. “Ini sebagai wujud komitmen kami dalam pengembangan kebudayaan di Kabupaten Luwu Utara,” katanya. Dalam pemaparannya, Indah secara spesifik menjelaskan pelestarian adat di Tana Rongkong.

Ia menyebutkan, di Tana Luwu  ada 12 anak suku, dan salah satu dari 12 anak suku itu adalah to Rongkong atau suku Rongkong. “Rongkong dikenal dengan budayanya yang masih sangat kental dengan aneka ragam kesenian, dan salah satu kebudayaan dan keterampilan orang Rongkong yang masih bertahan adalah tenunan adat Rongkong,” papar Indah.

Orang nomor satu di Luwu Utara ini juga memaparkan bagaimana peran media, baik cetak, daring maupun  elektronik, dalam membantu mempromosikan kebudayaan di Luwu Utara. “Media merupakan sarana penyampaian informasi yang paling banyak digunakan karena memiliki pengaruh terhadap perubahan sosial kebudayaan yang terjadi,” terangnya.

Ia menambahkan, pemerintah dan pers tidak bisa berjalan sendiri dalam upaya mencerdaskan dan mensejahterakan kehidupan masyarakat. Untuk itu, kata dia, pemerintah dan pers harus bersinergi dalam menjalankan tugas dan fungsinya. “Melalui media, berbagai macam informasi kebudayaan mudah didapatkan, dan juga mudah disebarkan,” pungkasnya. 

Anugerah Kebudayaan digelar dalam rangka Hari Pers Nasional yang dipusatkan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada Februari 2020. Berikut nama dewan juri: Ninok Leksono (Kompas), Agus Dermawan (Pengamat Kebudayaan), Atal S. Depari (Ketum PWI Pusat), Yusuf Susilo Hartono (Majalah Galeri) dan Nungki Kusumastuti (Dosen Institut Kesenian Jakarta).

Adapun 10 Kepala Daerah yang masuk nominasi: Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina, Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, Bupati Tubaba Umar Achmad, Bupati Halmahera Barat Danny Missy, Bupati Serdang Bedagai Soekirman, Bupati Gunung Kidul Badingah, Wali Kota Baubau AS Tamsir, dan Bupati Tabalong Anang Syakhfiani. (RLS/LH)
Previous Post Next Post