LUWU UTARA – Fenomena angin monsun asia yang
diprediksi Badan Meteorlogi Klimatologi
dan Geofisika (BMKG) akan melintas di Sulawesi Selatan selama 4 hari mulai tanggal 9 hingga 12 Januari 2020 yang
menyebabkan meningkatnya penambahan massa udara basah, pola pertemuan massa
udara dari laut Jawa hingga Sulawesi membuat pemerintah daerah Kabupaten Luwu
Utara melakukan antisipasi dini.
Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani mengatakan
fenomena angin monsun asia sejak BMKG menyampaikan informasi cuaca pada
kegiatan High Level Meeting November 2019 lalu di Makassar, Pemerintah Daerah
(Pemda) Luwu Utara telah memberikan imbauan dan langkah antisipasi kepada
jajarannya dan masyarakat.
“Dalam setiap kesempatan Pemda secara aktif telah mengimbau
kepada seluruh masyarakat, jajaran pemda, terutama SKPD teknis terkait dan para camat agar melakukan langkah-langkah
antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya banjir, tanah longsor dan puting
beliung,” kata Indah saat dikonfirmasi melalui pesan whats App, Kamis
(09/01/2020).
Indah Putri Indriani mengajak masyarakat untuk mengurangi
atau menghindari aktivitas di luar yang berhubungan dengan cuaca ekstrim yang
dapat menimbulkan bencana dan mengajak warga untuk berdoa agar terhindar dari
bencana.
“Mari kita mengantisipasi bencana dan senantiasa banyak berdoa
kepada Allah Swt agar terhindar dari musibah, dan menjaga kondisi tubuh agar
tetap sehat menghadapi cuaca buruk,” harapnya.
Indah menambahkan upaya selanjutnya yang dilakukan yakni mengeluarkan
surat imbauan dan akan menggelar apel
siaga bencana.
“Kami mengeluarkan imbauan kepada seluruh instansi dan
masyarakat untuk mengantisipasi bencana, Insya Allah Jumat (10/01/202) besok kami akan melaksanakan apel besar siaga
bencana yang melibatkan semua pihak,” ujarnya.
Saat ini Pemda Luwu Utara telah menyiapkan relawan dari Tim
Reaksi Cepat BPBD dan Tim Tagana Dinas Sosial untuk melakukan penanganan
Bencana alam, termasuk menyiapkan alat berat di beberapa titik lokasi yang
kerap longsor.