Waktu Terbunuhnya, Istri Korban Pembunuhan di Sungai Cimpu, Sempat Risau dan Menuliskan Status di Facebook





LUWU- Santy Irawan, Istri korban pembunuhan sadis bernama Joko Wirawan, di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau sempat Risau dengan suaminya yang pergi bekerja demi mencari nafkah keluarganya. 

Mayat Joko Wirawan dibuang ke Sungai Cimpu,, Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, oleh pembunuhnya dan mayatnya ditemukan warga pada Jumat (10/05/2019) lalu. 



Di akun Facebook Santy Irawan, pada Jumat (10/05/2019) pukul 22.42 WIB sempat membagikan sebuah status bertuliskan “Kasih seorang isteri tu hebat kan kanm Cinta seorang istri itu hebat kan” Dalam postingan tersebut salah seorang rekannya Rahmadi Raka Rahmadi memberi tanggapan dan bertanya padanya “Iya mbak.sama aku juga begitu, Gimana  mbak sudah ditelpon?” ucapnya, Santy pun menjawab “ Belum mbak,” jawabnya. 

Pada Minggu (05/05/2019) pukul 19.12 WIB, Santy juga membuat status di akun Facebooknya yakni  “Ya Allah, panjangkan usia suamiku agar dia dapat menjalankan tanggung jawabnya sebagai seorang suami yang baik dalam keluarga ini ..., Kau murahkanlah Rezeki suamiku Ya Allaah..., agar apa bebanan yang dipikul menjadi ringan,” tulisnya.

Pasca terungkapnya pembunuhan suami Santy Irawan oleh Polres Luwu berbagai ucapan membanjiri akun Santy.

Suami Santy, Joko Irawan ditemukan warga dalam kondisi meninggal dunia dalam keadaan tersangkut di Sungai Cimpu, Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu pada Jumat (10/05/2019) pagi dimana identitas korban sangat sulit dikenali, namun setelah dilakukan Autopsi oleh pihak RSUD Batara Guru Belopa bersama pihak Biddokes Polda Sulawesi Selatan,  ditemukan identitas korban lalu dilakukan penyelidikan selama satu minggu dengan menemui keluarga korban yang berdomisili di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau dan setelah adanya keterangan keluarga korban dilakukan penelusuran.

Kapolres Luwu, AKBP Dwi Santoso mengatakan bahwa setelah dilakukan Autopsi, polisi menemukan identitasnya dan melakukan komunikasi dengan pihak keluarga korban.

“Keluarga korban sebelum dibunuh sempat berkomunikasi pada Senin (6/05/2019) kemudian sempat kehilangan kontak dan kami tanyakan ke keluarga korban dan mengatakan bahwa keluarga korban pada saat itu bersama dengan salah satu dari tersangka berangkat dari Tanjung Pinang menuju ke Kalimantan tetapi kemudian transit di Sulawesi dan ketemu dengan salah satu tersangkanya lagi, dan rentan waktu tanggal 6, 7 dan 8 Mei dilakukan eksekusi oleh tersangka lalu dibuang ke sungai dan ditemukan oleh warga pada Jumat (10/05/2019),”kata AKBP Dwi Santoso, Senin (20/05/2019).

Pelaku adalah NB alias Ven (33), beralamat di Dusun Orinmude Desa Kokowahor Kecamatan Kangae. Sedangkan tersangka LR alias Nong  (37), beralamat di Dusun Blatat Desa, sementara korban diketahui bernama Joko Wirawan warga tanjung pinang Kepulauan Riau, keduanya adalah rekan korban.

“Korban dibunuh dengan cara ditikam sebanyak tiga kali, dua kali pada bagian dada  dan satu kali pada bagian punggung, korban dibunuh di atas mobil yang dikendarai bertiga dengan para tersangka setelah dihabisi  jasad korban lalu dibuang ke sungai,” ucapnya, Senin (20/05/2019).

Menurut Dwi Santoso, setelah mereka melakukan pembunuhan mereka kembali ke Maumere, pihaknyapun melakukan koordinasi dengan Polres Maumere dan pada Sabtu (18/05/2019) Kasat Reskrim Polres Luwu AKP Faisal Syam menuju ke Sikka melakukan penangkapan kedua tersangka.

Kedua tersangka dibawa ke Polres Luwu  untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, NB dan LR terancam hukuman mati,

“Kedua tersangka dijerat pasal 340 juncto 338 dengan hukuman maksimal hukuman mati,”ujarnya.

Sementara Kasat Reskrim Polres Luwu AKP Faisal Syam mengatakan bahwa Berdasarkan hasil penyelidikan sementara dan hasil interogasi motif pembunuhan dilakukan karena sakit hati sehingga kedua tersangka ini tega untuk membunuh rekannya sendiri, dimana keduanya merasa telah mengeluarkan banyak uang sementra korban belum dan meminta untuk pulang,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan Warga Desa Cimpu, Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, menemukan mayat tanpa identitas yang tersangkut di Sungai Cimpu, Jumat (10/5/2019). Mayat berjenis kelamin laki-laki tersebut diperkirakan berumur 55 tahun dan ditemukan warga setempat saat hendak mencari keong di sungai.

Saat ditemukan, warga mengunggah di media sosial Facebook seperti yang dilakukan Mas Muddin dalam postingannya mengatakan “Innalillahi wainna ilahi rojiun.. telah di temukan mayat terdampar di Sungai Cimpu pagi ini, sementara di TKP belum ada yang sentuh sampai sekarang,” katanya.

Mendapat laporan masyarakat, tim dari Polres Luwu bersama tim TRC Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu langsung turun ke lokasi. Tak lama kemudian, mayat tersebut berhasil dievakuasi dan dibawa menggunakan mobil rescue ke Rumah Sakit Batara Guru Belopa untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Kapolsek Suli AKP Yosep Dendang menyebutkan, mayat tersebut ditemukan warga di pinggir Sungai Cimpu, Dusun Lagoari dalam kondisi tersangkut sekitar pukul 08.30 Wita setelah warga melaporkan kejadian tersebut. Menurutnya, kondisi mayat tersebut dalam kondisi membusuk sehingga susah untuk dikenali.

“Sampai saat ini kami belum melakukan pemeriksaan korban, karena kondisi korban dalam kondisi rusak, namun jenis kelaminnya adalah laki-laki,” ucapnya saat dikonfirmasi di depan rumah Sakit Batara Guru Belopa, Jumat.


Lanjut Yosep bahwa terkait penemuan mayat tersebut pihak kepolisian Polsek Suli telah menghubungi sejumlah kepala desa tetangga dan warga untuk mengenali identitas korban.

“Beberapa desa tetangga telah kami hubungi berkaitan dengan penemuan ini tetapi tetangga dari desa tersebut belum ada yang mengklaim bahwa ada warganya yang hilang,” ujarnya.




Previous Post Next Post