Survey Indikator : Elektabilitas PDIP pada Pemilu 2019 Tertinggi


JAKARTA - Hasil survey Lembaga Indikator Politik Indonesia (IPI) merilis hasil elektabilitas partai politik jelang Pemilu 2019.

Hasil survei tersebut Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) unggul dengan mengungguli 16 partai peserta pemilu lainnya dengan perolehan 24,2 persen, menyusul partai Gerindra 

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi mengatakan elektabilitas partai PDIP pada Desember 2018 sebesar 24,9 persen sekarang 24,2 persen selisihnya signifikan Gerindra 11,7 persen," kata Burhanudin Muhtadi Rabu (3/4/2019).

Burhan menjelaskan, apabila dalam pemilu 2019 PDIP dapat memenangkan pileg dan pilpres secara bersamaan, maka akan menjadi rekor dalam sejarah politik Indonesia.

"Kalau mampu mempertahankan (elektabilitas) itu, 17 April baru pertama partai yang mampu memenangkan berturut turut. Kalau ini bisa bakal jadi rekor pertama," ucapnya.

Sedangkan posisi ketiga diisi oleh Partai Golkar dengan 11,5 persen. PKB dan Demokrat bersaing ketat di peringkat keempat dan kelima dengan 8,8 persen dan 8,7 persen.
"PKB 8,8 persen Demokrat 8,7 persen, keduanya bersaing ketat," ujarnya.
Survei ini dilakukan pada 22-29 Maret 2019 dengan populasi survei seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei.


Populasi dipilih secara random (multistage random sampling) dengan jumlah responden 1220 responden sebagai sampel basis. Margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan asumsi simple random sampling.

Responden asli sebesar 88,1 persen dan responden pengganti 11,9 persen. Metode penelitian wawancara tatap muka, kualitas kontrol wawancara 20 persen dari total sampel supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check).

Setelah Demokrat,PKS menyusul dengan elektabilitas partai 6 persen. Lalu, NasDem 5,7 persen, dan PPP 4,9 persen.

Berdasarkan survei Indikator terdapat delapan partai yang diprediksi tak lolos ambang batas parlemen atau Parliamantary Treshold sebesar 4 persen, yakni partai Perindo 2,6 persen, PAN persen, Hanura 1,3 persen, PSI 1,3 persen. Partai di bawah satu persen adalah Berkarya dengan 0,8 persen, PBB 0,6 persen, Garuda 0,2 persen, dan PKPI 0,2 persen.

Previous Post Next Post