LUWU TIMUR – Selama Pemilu 2019 digelar, sebanyak 7 orang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, menjalani perawatan medis.
Komisioner KPU Luwu Timur, Muhammad Abu, mengatakan bahwa secara keseluruhan, jumlah penyelenggara yang menjalani perawatan medis di rumah sakit akibat kelelehan sebanyak 7 orang.
”Sebahagian sudah ada yang pulih dan sebahagian masih menjalani perawatan baik di RSUD Lagaligo maupun di Puskesmas.”kata Muhammad Abu, saat dikonfirmasi.
Menurut Abu, semua penyelenggara yang drop ini mengalami kelelahan akibat memforsir kerja mereka untuk menuntaskan proses rekapitulasi surat suara di tingkat kecamatan.
Pada Senin (22/04/2019) malam, satu lagii korban yang dilarikan ke UGD RSUD Laga Ligo yakni Farah Hafizah, anggota Kelompok
Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di desa Bangun Jaya, kecamatan Tomoni,
kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan terpaksa harus menjalani perawatan medis, karena mengalami kelelahan saat
menuntaskan rekapitulasi perolehan suara di tingkat kecamatan (PPK).
Kata Muhammad Abu, korban dilarikan
ke Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Laga Ligo Wotu akibat kelelahan.
"Setelah menjalani
pemeriksaan oleh pihak medis, korban membutuhkan darah O untuk memulihkan kondisinya. Untuk
membantu korban, sejumlah staf KPU Luwu Timur mendonorkan darahnya sejak tadi
malam, ada tiga kantong yang sudah di donor,” ucapnya.
Ketujuh penyelenggara yang sempat menjalani perawatan medis yakni Sartika
Anggota KPPS 6, Mahdan korban Pemukulan keluarga Caleg di TPS 10 Jalajja Burau,
Yayu Sekretaris PPS Puncak Indah Malili, Dianingsih KPPS Malili TPS 10, Yasin
PPS puncak indah Malili, Buhari KPPS Desa Kalpataru dan Parah Hafizah KPPS desa
Bangun Jaya.