Mau Lihat Padi Organik? di Luwu Utara Tempatnya



LUWU UTARA. Kecamatan Rongkong, Seko dan Kecamatan Rampi adalah kecamatan kategori terpencil dan terisolir dari 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Luwu Utara. Kecamatan tersebut hanya bisa diakses oleh kendaraan roda dua dan pesawat terbang jenis perintis. Meski demikian, dibalik keterisoliannya kecamatan tersebut tersimpan potensi pertanian, perkebunan dan peternakan yang besar. Sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan inilah yang menjadi mata pencaharian utama warga.

Kepala Bappeda Luwu Utara, Rusdi Rasyid mengatakan prioritas utama pembangunan di 3 wilayah dimaksud adalah pembangunan infrastruktur untuk mendukung sektor pertanian sesuai dengan kondisi dan potensi wilayah tersebut antara lain peningkatan kapasitas infrastruktur jalan, irigasi serta penyediaan energi melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). "Dan yang tidak kalah pentingnya adalah pengembangan komoditas pertanian antara lain padi organik, kopi, kakao dan ternak sapi" kata Rusdi-sapaan akrabnya saat dihubungi via ponselnya, Sabtu, 19 Januari 2019.

Masih menurut Rusdi, upaya Pemkab Luwu Utara untuk pengembangan potensi alam ini yang menjadi skala prioritas dengan memperbaiki infrastruktur jalanan yang menghubungkan Propinsi Sulawesi Barat dan Propinsi Sulawesi Tengah agar potensi alam kecamatan yang berada di ketinggian 1000-1500 meter dari permukaan air laut tersebut dapat tersalurkan dan menjadi nilai tambah pendapatan masyarakat. "Tahun ini sudah dianggarkan oleh Pemprop Sulawesi Selatan dan Pemkab. Luwu Utara" tandasnya.

Potensi pertanian yang didukung kondisi alam yang subur, tanaman padinya memiliki 8 varitas organik seperti dambo  tarone, bandarata, banjara, remaja, paresale, jamborana, parekamba. "Tahun lalu sudah memperoleh sertifikasi dari Kementerian Pertanian RI" ujar Rusdi.

Pada tahun 2018, luas lahan persawahan di Kecamatan Rongkong 1.149,2 Ha, Seko 4.036,5 Ha dan Kecamatan Rampi 437,2 Ha. Sedangkan produktivitas per tahun Kecamatan Rongkong  5.711,52 ton, Seko 21.958,56 ton dan Kecamatan Rampi 2.369,62 ton.
Previous Post Next Post