Mangrove Palu yang Menjaga Warga dari Terjangan Tsunami


ILFIYANTI 
Seperti inilah penampakan mangrove dibelakang rumah orang tua saya. Barisan mangrove beberapa lapis seperti ini terbentang di sepanjang pantai di dua kelurahan yakni kelurahan kabonga kecil dan kabonga besar, kecamatan banawa, kabupaten Donggala . Dan dua kelurahan itupun luput dari terjangan tsunami. Meskipun ada juga bagian wilayahnya yang mengalami kerusakan cukup parah tapi ditempat itu memang tidak ada mangrove. Jadi secara keseluruhan boleh dikatakan wilayah yang ada mangrovenya disitu tingkat kerusakan termasuk rendah. Beberapa rumah kerabat ada yg rusak disebabkan guncangan gempa.
Itulah sebabnya ketika gempa berkekuatan 7,4 skala richter mengguncang Palu, Donggala dan Sigi yang kemudian diikuti tsunami beberapa saat setelah gempa, saya tidak langsung percaya dengan kabar yang beredar bahwa Donggala habis. Setelah gempa signal kolaps, lampu padam membuat komunikasi terputus. Tidak bisa menghubungi keluarga. Saya sempat tertegun, air mata tergenang dipelupuk mata ketika mendengar kabar Donggala habis. Dalam hati bertanya," oh Tuhan Donggala bagian mana?". Karna sekitar jam 15.00 sudah beredar di group wa, kabar gempa yang terjadi di Sirenja, ini juga wilayah kabupaten Donggala.
Mendengar kabar yang simpang siur saya tiba- tiba teringat mangrove dibelakang rumah orang tua saya. Saya berkeyakinan keluarga, sanak family disana akan baik- baik saja. Dan 3 hari pasca gempa ketika akses jalan ke Donggala sudah bisa dilewati, saya pun mendapat kabar bahwa ibu dan saudara- saudara saya yang tinggal disana semua selamat.
Sewaktu saya kecil mangrove ini belumlah sebanyak ini, dan masih ada yang mengambilnya untuk kayu bakar. Tapi meskipun demikan saya melihat langsung salah seorang kakek yang juga masih kerabat mulai menanam mangrove saat itu. Dulu kami biasa masuk di sela-sela mangrove untuk mencari kerang atau kepiting tapi sekarang karna rapatnya barisan mangrove semakin susah untuk masuk. Ada jalan yang dibuat itupun buat nelayan menambatkan perahunya.
Ketika pulang ke Donggala beberapa hari yang lalu, saya langsung ke belakang rumah melihat barisan mangrove ini dan mendokumentasikannya.
Bersyukur pada sang pencipta while whispering to myself........
mangrove, we keep them, they protect us from tsunami, they keep us alive, begitulah alam bekerj
Previous Post Next Post