SMPN 5 Angkona Langganan Banjir Bertahun-tahun, Wali Murid Keluhkan Minimnya Tindakan Pemerintah, ini Kata DPRD Luwu Timur Komang Suyasa



LUWU TIMUR – Gedung SMP Negeri 5 Angkona, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, kembali disorot warga karena kerap terendam banjir saat hujan lebat. Kondisi tersebut disebut telah berlangsung bertahun-tahun tanpa solusi konkret dari pemerintah daerah.


Keluhan itu disampaikan Rahman, salah seorang wali murid, saat menghadiri kegiatan Reses Perseorangan Anggota DPRD Luwu Timur, Komang Suyasa, yang digelar di Desa Mantadulu, Sabtu (13/12/2025).


Rahman mengatakan, SMPN 5 Angkona sudah menjadi langganan banjir setiap musim hujan. Bahkan, ketika hujan dengan intensitas tinggi turun, hampir seluruh ruangan di sekolah tersebut terendam air.


“Sekolah ini sudah bertahun-tahun seperti ini. Setiap hujan lebat, hampir semua ruangan tergenang. Proses belajar mengajar jelas terganggu,” ujar Rahman.


Ia mengungkapkan, kondisi tersebut telah berulang kali dilaporkan kepada pemerintah daerah. Tak hanya itu, sejumlah pejabat, termasuk bupati dan kepala dinas terkait, disebut sudah beberapa kali melakukan peninjauan langsung ke lokasi sekolah saat banjir terjadi.


Namun, menurut Rahman, hasil dari peninjauan tersebut hingga kini belum berujung pada tindakan nyata.


“Sudah sering ditinjau, tapi sampai sekarang tidak ada solusi. Kami sebagai orang tua murid sangat prihatin. Anak-anak sering tidak bisa sekolah karena ruang kelas terendam air,” katanya.


Rahman pun berharap DPRD Luwu Timur dapat ikut mendorong penyelesaian persoalan banjir tersebut demi keberlanjutan pendidikan para siswa.


“Saya mohon bantuan pak dewan agar banjir ini bisa diatasi. Soal teknisnya kami serahkan ke pihak yang berwenang dan memahami, yang penting ada solusi nyata,” ujar Rahman.


Menanggapi keluhan tersebut, Anggota DPRD Luwu Timur Komang Suyasa membenarkan bahwa SMPN 5 Angkona memang kerap terendam banjir saat hujan lebat.


Ia mengaku telah beberapa kali mendampingi dinas terkait meninjau langsung kondisi sekolah tersebut, namun hingga kini permasalahan banjir belum juga tertangani secara tuntas.


“Demi keberlangsungan pendidikan di Luwu Timur dan kenyamanan anak-anak dalam menerima pelajaran, tidak boleh ada pembiaran,” kata Komang.


Ia berjanji akan memperjuangkan persoalan tersebut di DPRD agar penanganan banjir di SMPN 5 Angkona menjadi salah satu prioritas.


“Saya akan berupaya agar masalah ini mendapat perhatian serius. Doakan semoga tahun depan, atau bahkan lebih cepat, persoalan banjir di SMPN 5 Angkona sudah bisa diatasi,” ujarnya.


Selain keluhan soal banjir di SMPN 5 Angkona, warga yang hadir dalam reses tersebut juga menyampaikan sejumlah aspirasi lain. Di antaranya permintaan perbaikan jalan tani, ketersediaan pupuk, serta keluhan terkait harga gabah yang dinilai masih rendah.

 

Previous Post Next Post