Pertamina Patra Niaga Mulai Sosialisasi Program PADU untuk Pemberdayaan Disabilitas di Bitung

 

BITUNG – Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui Integrated Terminal Bitung kembali menunjukkan komitmennya terhadap pemberdayaan penyandang disabilitas. Hal itu ditandai dengan pelaksanaan Sosialisasi dan Technical Meeting Program Pusat Ajar Disabilitas Unggul (PADU) di Sekretariat KALEB Community, Bitung, pada Sabtu (6/12/2025).


Kegiatan ini menjadi langkah awal rangkaian pelatihan keterampilan inklusif yang akan digelar di Kota Bitung. Acara dihadiri calon peserta PADU, orang tua atau wali, tutor profesional, serta perwakilan Sekolah Luar Biasa (SLB).


Program PADU tahun ini dirancang bukan hanya sebagai ruang peningkatan keterampilan, tetapi juga sebagai jawaban atas keresahan banyak SLB di Bitung terkait transisi lulusan setelah menyelesaikan pendidikan formal. Selama ini, sejumlah SLB menghadapi tantangan dalam memastikan lulusan memiliki keterampilan praktis dan peluang yang memadai untuk memasuki dunia kerja atau kegiatan ekonomi produktif.


Melalui PADU, Pertamina berupaya menyediakan jembatan transisi yang lebih terarah melalui pelatihan vokasional yang relevan serta ekosistem pendampingan yang memperkuat kesiapan lulusan dalam menghadapi dunia nyata.


Program ini mengusung nilai inklusivitas dengan menghadirkan model pembelajaran terpadu yang memadukan pelatihan keterampilan praktis, kolaborasi multipihak, dan model produksi berbasis komunitas. Tahun ini, PADU membuka lima kelas pelatihan, yakni Membatik, Produksi Kriya, Barista, Menjahit, dan Dasar Komputer. Setiap kelas didampingi lima tutor profesional yang tidak hanya mengajar, tetapi juga membuka peluang magang dan kerja bagi peserta.


Program ini turut melibatkan relawan dari komunitas lokal untuk memastikan proses belajar berjalan inklusif, adaptif, dan suportif.


Integrated Terminal Manager Bitung, Muhammad Dody Iswanto, mengatakan bahwa PADU merupakan wujud komitmen Pertamina dalam memperluas akses pemberdayaan bagi penyandang disabilitas.


“PADU bukan sekadar program pelatihan, tetapi sebuah ekosistem yang dibangun untuk membuka kesempatan yang lebih setara bagi saudara-saudara kita penyandang disabilitas. Kami ingin memastikan mereka memiliki ruang untuk belajar, berkembang, dan mampu berdiri mandiri melalui keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri dan ekonomi lokal,” ujarnya.


Ia menegaskan bahwa PADU diharapkan menjadi program inklusi berkelanjutan yang memberikan dampak nyata sekaligus menjawab kekhawatiran SLB terkait masa depan lulusan mereka.


Sesi utama sosialisasi diisi pemaparan program oleh tim pelaksana, penjelasan alur pembelajaran, peran tutor, serta mekanisme koordinasi teknis antar pemangku kepentingan. Peserta dan orang tua juga diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan terkait jadwal kelas, fasilitas pembelajaran, hingga proses seleksi.


Area Manager Communication, Relation, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, T. Muhammad Rum, menambahkan bahwa PADU turut mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya:


SDG 4: Pendidikan Berkualitas


SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi


SDG 10: Mengurangi Kesenjangan


“Melalui PADU, kami ingin menciptakan peluang ekonomi yang setara dan memastikan keberlanjutan program inklusi ini,” kata Rum.

Previous Post Next Post