PALOPO – Sebuah truk pengangkut material bangunan berupa kayu
terperosok di jembatan Salu Pomingtu, Kilometer 23, Kelurahan Battang Barat,
Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Senin (29/9/2025) dini
hari.
Lurah Battang Barat, Adam menyatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 00.00 Wita. Truk tersebut
diketahui berangkat dari Manado dengan tujuan Rantepao, Toraja Utara.
“Saat melintas di jembatan yang menghubungkan jalur utama
Palopo – Rantepao Toraja Utara, ,
roda kendaraan tergelincir hingga terperosok,” kata Adam saat dikonfirmasi, Senin
(29/9/2025) pagi.
Lanjut Adam, dalam kejadian tersebut proses evakuasi dilakukan secara bergotong
royong oleh warga setempat.
“Sekitar jam 12 malam mobil itu
terperosok, warga berupaya
membantu namun kondisi sudah tengah malam dan hujan sehingga warga menunggu
pagi untuk memenindahkan material yang diangkut truk tersebut ,” ucapnya.
Setelah warga bersama-sama
memindahkan muatan kayu dari truk, kendaraan akhirnya berhasil dievakuasi. Pada
siang hari, arus lalu lintas di kawasan tersebut sudah kembali
normal.
“Alhamdulillah, sekarang kendaraan sudah
bisa melintas. Lalu lintas sudah berjalan lancar seperti biasa,” ujarnya.
Pantauan di
lokasi, akibat insiden ini, arus lalu lintas sempat
lumpuh total. Kendaraan roda empat dan truk pengangkut hasil pertanian tidak
bisa melintas.
Ali Imran, seorang saksi mata yang
ikut membantu evakuasi, mengatakan kemacetan sempat mengular hingga sekitar 5
kilometer.
“Saat kejadian, saya datang, memang sudah tidak bisa lewat mobil. Banyak
pedagang sayur dan barang mudah rusak tertahan di jalan. Makanya warga baku
bantu turunkan muatan agar kendaraan bisa jalan,” ujarnya.
Menurut Ali
Imran, sejumlah penumpang pesawat yang menuju Bandara Laga Ligo Bua sempat
tertahan kemacetan sehingga warga berupaya membuka jalan.
“Ada sejumlah
penumpang pesawat yang akan menuju Bnadara I Laga Ligo Bua terpaksa berganti
kendaraan dan diantar menggunakan jasa ojek warag Battang barat karena waktunya
sudah terdesak,” tuturnya.
Peristiwa ini kembali mengingatkan
pentingnya kewaspadaan pengemudi saat melintas di jalur rawan kecelakaan,
terutama di kawasan pegunungan Palopo – Toraja Utara
yang dikenal curam dan sempit.