LUWU - Kawasan
sekitar smelter milik PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS- Kalla Group) berlokasi di
Desa Bukit Harapan, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, tampak
menghijau. Pepohonan yang ditanam sejak awal pembangunan fasilitas pengolahan
mineral tersebut mulai tumbuh subur dan menghadirkan suasana sejuk di tengah
kawasan industri.
Penghijauan area
smelter ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung prinsip
industri berkelanjutan dan ramah lingkungan.
“Sejak awal, kami
berkomitmen bahwa pembangunan smelter tidak boleh mengabaikan aspek lingkungan.
Salah satu yang kami lakukan adalah penanaman bibit pohon lokal dan non lokal
di area sekitar,” kata Site Manager PT BMS, M. Aldin Djapari.
Jenis tanaman
yang ditanam meliputi pohon ketapang kencana, tanaman buah dan beberapa jenis
tanaman pelindung lainnya yang dipilih karena mampu beradaptasi dengan baik
terhadap kondisi lahan bekas konstruksi.
Selain penanaman
pohon, PT BMS juga membangun rumah pembibitan (nursery), kolam penangkap
lumpur, dan pengelolaan limbah terpadu serta green belt (sabuk hijau) yang
berfungsi mengurangi polusi debu, dampak lingkungan serta meningkatkan kualitas
udara di sekitar smelter.
Kepala Bidang
Penataan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) Dinas Lingkungan
Hidup (DLH) Kabupaten Luwu, Rusdin, mengaku terkesan saat melihat rancangan
pengembangan Kawasan Industri (KI) BMS.
“Saya tertarik
dengan tata kelola lingkungan BMS yang menghijau. Di dalam desain, saya lihat
kawasan ini dipenuhi tanaman,” ujar Rusdin