LUWU TIMUR - PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), perusahaan tambang nikel yang telah beroperasi lebih dari 56 tahun, terus menunjukkan komitmennya dalam menerapkan praktik pertambangan berkelanjutan atau green mining. Sebagai anak usaha Mining Industry Indonesia (MIND ID), langkah-langkah ini tak hanya menjadi perhatian industri, tetapi juga menarik minat perguruan tinggi seperti Universitas Hasanuddin (Unhas) untuk menjalin kolaborasi.
Rektor Unhas, Prof. Jamaluddin Jompa, menyatakan bahwa komitmen PT Vale dalam reklamasi pasca tambang terlihat jelas melalui pengelolaan Taman Kehati Sawerigading Wallacea. “Nursery ini membuktikan bahwa ada peluang untuk membuat alam lebih terjamin keberlanjutannya. Keberadaan Taman Kehati Sawerigading ini saya kira perlu kita dukung dan apresiasi,” ungkapnya.
Prof. Jamaluddin juga mengungkapkan bahwa Unhas telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Vale dan PT Huayou. Salah satu fokus kerja sama itu adalah mendekatkan kampus Unhas kepada masyarakat Kabupaten Luwu Timur (Lutim), terutama dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) agar bisa terserap di industri.
“Salah satu yang kita sepakati adalah bagaimana menjadikan Luwu Timur sebagai lokasi kampus Unhas yang memfokuskan pada kebutuhan daerah dan industrialisasi, termasuk Vale. Kita tidak mau orang-orang lokal hanya jadi penonton atau pekerja kelas bawah. Makanya, kita hadirkan sekolah vokasi di sini,” jelas mantan Dekan Fakultas Kehutanan itu.
Prof. Jamaluddin juga berharap kerja sama dengan PT Vale dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menjaga keberlanjutan dan memaksimalkan potensi daerah.
“Dengan begitu, kami bisa berkontribusi nyata pada pelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, keberadaan PT Vale dan PT Huayou merupakan berkah bagi bangsa Indonesia. Tanpa perusahaan yang mampu mengelola sumber daya secara bijak, potensi alam tidak akan dapat dimanfaatkan secara optimal. “Unhas tentu sangat mendukung keberadaan industri nikel di Indonesia, karena ini untuk bangsa dan dunia. Selama ini, PT Vale dan PT Huayou juga telah menerapkan prinsip ESG (environmental, social, governance) dan mematuhi berbagai standar lingkungan,” paparnya.
Bupati Lutim: Dukung Green Mining dan Permudah Investasi
Sementara itu, Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, menegaskan bahwa Pemda Luwu Timur mendukung penuh berbagai inisiatif yang dapat mendorong potensi daerah, termasuk kerja sama antara perguruan tinggi dan perusahaan.
Menurutnya, Luwu Timur memiliki cadangan nikel yang besar sehingga investasi sangat diperlukan untuk mengoptimalkan potensi tersebut. Pemda pun memberikan berbagai kemudahan bagi para investor.
“Kami permudah perizinan dan kami sediakan informasi penting bagi investor agar mereka mudah melakukan investasi di daerah kami,” jelas Bupati yang akrab disapa Ibas.
Ia menambahkan, masyarakat Luwu Timur sudah sangat akrab dengan dunia industri, terutama karena kehadiran PT Vale yang sudah beroperasi selama puluhan tahun.
“Kami tidak perlu bekerja keras lagi untuk memberi pemahaman tentang pentingnya investasi di bidang pertambangan kepada masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, Bupati Irwan juga terus mendorong hilirisasi dan pertambangan hijau sebagai bagian penting dari investasi, sesuai arahan pemerintah pusat.
“Hilirisasi ini memang terus didorong pemerintah pusat, dan kami mendorong para investor agar mengarah ke investasi hijau atau green economy. Alhamdulillah, di Luwu Timur, konsep industri hijau sudah mulai diterapkan sehingga investor lain pun akan terdorong menjadikan green industry sebagai prioritas,” tutupnya.