Sungai Bua Dangkal, Banjir Genangi Permukiman Warga di Desa Pabbaresseng dan Barowa



LUWU - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Luwu sejak Selasa, (22/4/2025) malam, menyebabkan Sungai Bua meluap dan merendam dua desa di sekitarnya yakni Desa Pabbaresseng dan Desa Barowa. Kedua desa tersebut menjadi wilayah yang terdampak paling parah akibat banjir tersebut.


Menurut  Sekdes Pabbaresseng, Ali (40), mengatakan air mulai naik sejak pukul 20.30 Wita dan dengan cepat memasuki permukiman warga. Ketinggian air mencapai 60 sentimeter di atas jalan.


Warga kaget karena air dengan cepat masuk ke permukiman dan rumah warga sehingga sejumlah barang-barang warga kebanjiran,” kata salah seorang warga Desa Pabbaresseng saat dikonfirmasi di lokasi.


Lanjut Ali, tingginya air di atas jalan penghubung antar desa membuat kendaraan memutar balik bahkan rela menunggu hingga surut.


“Ada sejumlah pengendara roda dua terpaksa berhenti dan berbalik bahkan ada yang memilih mencari tempat untuk menunggu surutnya air,” ucap Ali.


Ali mengatakan banjir Sungai Bua membuat dua desa menjadi langganan utama yaitu Desa Pabbaresseng dan Barowa karena sungai di daerah tersebut mengalami pendangkalan.


“Kalau di Desa Pabbaresseng ada empat dusun yang terendam yakni Dusun Kapopang, Muladimeng, Salukaroe dan Labuang. Warga memilih bertahan di rumahnya sambil menunggu air surut agar bisa langsung membersihkan genangan dan lumpur yang masuk ke dalam rumah,” ujarnya.


Warga berharap pemerintah menangani perbaikan sungai agar setiap banjir terjadi tidak meluap ke permukiman dan ruas jalan.


“Penanganannya bisa dengan normalisasi atau pengerukan material sungai karena sudah mengalami pendangkalan, termasuk pembuatan tanggul bagian atas sungai agar air tidak meluap saat banjir,” harap Razak. 

 

Previous Post Next Post