PALOPO - Hari pertama
pendaftaran bakal calon Wali Kota Palopo pengganti Trisal Tahir yang didiskualifikasi karena menggunakan
ijazah paket C palsu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palopo yang diambil alih
KPU Sulsel untuk melaksanakan pemungutan Suara Ulang (PSU) belum ada satupun
partai politik (Parpol)
yang datang mendaftarkan bakal calonnya.
Komisioner
KPU Palopo, Iswandi Ismail menyatakan pada hari
pertama masa pendaftaran bakal calon pengganti Trisal Tahir yang akan
berpasangan calon Wakil Wali Kota Akhmad Syarifuddin belum datang.
“Kami
sudah mulai membuka pendaftaran tapi pada hari ini Sabtu (8/3/2025) belum
ada yang datang untuk mendaftarkan calonnya,” kata Iswandi, saat
dikonfirmasi Sabtu.
“Pendaftaran dibuka selama tiga hari yaitu dimulai Sabtu
(8/3/2025) hingga Senin (10/3/2025), jadi masih ada kesempatan 2 hari lagi,”
tambah Iswandi.
Menurut Iswandi, gabungan
Parpol yang sebelumnya mengusung Trisal-Akhmad yakni Gerindra dan Demokrat, hari ini hanya datang untuk mengganti Liaison Officer
(LO).
“Tadi
ada penggantian LO untuk pasangan usungan Demokrat dan Gerindra. Kini LO diganti yaitu Abd
Thayyeb Ramli dan Wahyuddin,” ucap Iswandi.
Lanjut Iswandi, LO
pasangan usungan Gerindra dan Demokrat yang baru tersebut datang ke
KPU Palopo juga meminta akses Sistem Informasi Pencalonan (Silon).
“Mereka
juga menyampaikan akan bersurat ke KPU Kota Palopo sehari sebelum
mendaftarkan calonnya,” ujar Iswandi.
PSU Kota Palopo digelar sesuai perintah Mahkamah Konstitusi
(MK) yang meminta KPU Kota Palopo untuk melaksanakan pemungutan suara ulang, hal ini disebabkan Calon Wali Kota
Palopo nomor urut 4 Trisal Tahir pada Pilkada 2024 lalu terbukti dengan jelas
menggunakan ijazah paket C palsu sehingga oleh MK memutuskan untuk
mendiskualifikasi.
Ketua KPU Sulsel Hasbullah mengatakan pelaksanaan PSU
Kota Palopo akan digelar pada 24 Mei 2025 mendatang.
“Pada 24 Mei 2025 itu sudah terhitung 90 hari dari perintah MK. Pada tanggal
24 Mei 2025, jatuh pada hari Sabtu maka tidak diperlukan lagi surat edaran untuk meliburkan kegiatan masyarakat karena hari
Sabtu merupakan hari libur. Mudah-mudahan
dengan kondisi seperti itu tingkat partisipasi masih bisa bertahan seperti
sebelumnya,” jelas Hasbullah.