LUWU - Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan mengungkapkan bahwa fenomena hujan yang terjadi sejak Senin (3/3/2025) sore hingga di Selasa (4/3/3025) dini hari membuat banjir di dua kecamatan.
Kepala pelaksana BPBD
Luwu, Andi Baso Tenriessa menyatakan terjadi banjir di Kecamatan Ponrang
Selatan dan Kamanre pada Selasa (4/3/2025) dini hari namun tanpa hujan di desa
yang terendam banjir.
“Semalam memang terjadi
hujan di daerah hulu sungai Salu Paremang sehingga menyebabkan banjir dan
merendam tujuh desa,” kata Tenriessa saat dikonfirmasi, Selasa (4/3/2025)
siang.
Lanjut Tenriessa, banjir
terjadi secara tiba-tiba, di dua Kecamatan yakni Kecamatan Ponrang Selatan dan
Kamanre dengan ketinggian bervariasi antara 50 sentimeter hingga 1 meter..
“Secara tiba-tiba
terjadi banjir saat waktu sahur akibat hujan dengan intensitas lebat yang
terjadi di wilayah bagian hulu sungai Salu Paremang, sehingga terjadi kenaikan debit air sungai dan
merendam pemukiman warga, jalan poros provinsi, fasilitas ibadah serta fasilitas
pendidikan,” ucap Tenriessa.
Menurut Tenriessa,
akibat meluapnya Sungai Paremang jumlah desa terdampak banjir terus meluas di
Kecamatan Ponrang Selatan dan Kamanre.
“Terjadi penambahan desa
yakni yang tadinya 5 desa kini bertambah 7 desa yaitu di Kecamatan Kamanre maing-masing
Kelurahan Cilallang, Desa Wara, Desa Salu Paremang, Desa Salu Paremang Selatan
dan Desa Libukkang sementara di Kecamatan Ponrang Selatan tetap 2 desa yaitu Desa
Taramattekeng dan Desa Paccerakang,” ujar Tenriessa.
Tenriessa menambahkan kerusakan
yang ditimbulkan akibat banjir tersebut di Kecamatan Ponrang Selatan sebanyak 65
unit rumah terendam dan 1 unit rumah sekolah, sementara di Kecamatan Kamanre yakni
tanggul penahan air sepanjang 500 meter jebol.
“Jebolnya tanggul ini
yang memperparah kondisi sehingga lahan pertanian, perkebunan dan tambak udang
warga juga terendam hingga rusak. Di Kecamatan Kamanre ada 215 unit rumah terendam, 1 unit rumah
ibadah, 1 unit fasilitas pendidikan SD, 2 unit Pustu, 65 Hektar sawah, 50 Hektar
tambak udang,” tutur Tenriessa.
Sementara Kepala Desa
Wara, Udding, menyatakan akibat banjir terdapat puluhan hektar lahan pertanian
dan tambak produktif rusak.
“Lahan persawahan
terdampak sebanyak 20 hektar, kalau lahan tambak karena ada juga yang jebol
sekitar 10 hektar, sementara jumlah rumah di Dusun Wara ada 80 unit, Dusun Tomatapang ada 40 unit,
sementara tanggul jebol ada 6 titik,” jelas Udding.
Sebelumnya diberitakan Hujan
deras yang mengguyur wilayah hulu pegunungan Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan,
membuat Sungai Paremang meluap dan merendan sejumlah desa di dua kecamatan,
yakni Kecamatan Ponrang Selatan dan Kamanre.
Kepala pelaksana (Kalak)
badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kabupaten Luwu, Andi Baso Tenriessa
menyatakan luapan sungai paremang merendam ratusan rumah warga sejak Selasa
(4/3/2025) dini hari.
“Kejadian mulai
terjadi sejak pukul 03.55 Wita, dengan ketinggian banjir mencapai 90 sentimeter
yang merendam ruas jalan, permukiman warga,
rumah ibadah dan fasilitas umum lainnya,” kata Tenriessa saat
dikonfirmasi di lokasi, Selasa (4/3/3035) siang.
Lanjut Tenriessa,
data sementara jumlah warga yang terdampak banjir di lima desa tersebut
sebanyak 215 kepala keluarga (KK) dan sejumlah fasilitas pemerintah dan lahan
pertanian warga.
“Di Kecamatan Kamanre ada 150 unit rumah terendam, 1 unit masjid, 1
unit rumah sekolah SD, 45 Ha sawah, 25
Ha tambak udang, jalan poros desa dan jalan poros provinsi, sementara di
Kecamatan Ponrang Selatan ada 65 unit rumah terendam,” ucap Tenriessa.