Banjir 2 Kecamatan di Luwu Meluas, 280 Rumah Terendam


LUWU - Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan mengungkapkan bahwa fenomena hujan yang terjadi sejak Senin (3/3/2025) sore hingga di Selasa (4/3/3025) dini hari membuat banjir di dua kecamatan.


Kepala pelaksana BPBD Luwu, Andi Baso Tenriessa menyatakan terjadi banjir di Kecamatan Ponrang Selatan dan Kamanre pada Selasa (4/3/2025) dini hari namun tanpa hujan di desa yang terendam banjir.


“Semalam memang terjadi hujan di daerah hulu sungai Salu Paremang sehingga menyebabkan banjir dan merendam tujuh desa,” kata Tenriessa saat dikonfirmasi, Selasa (4/3/2025) siang.


Lanjut Tenriessa, banjir terjadi secara tiba-tiba, di dua Kecamatan yakni Kecamatan Ponrang Selatan dan Kamanre dengan ketinggian bervariasi antara 50 sentimeter hingga 1 meter..


“Secara tiba-tiba terjadi banjir saat waktu sahur akibat hujan dengan intensitas lebat yang terjadi di wilayah bagian hulu sungai Salu Paremang,  sehingga terjadi kenaikan debit air sungai dan merendam pemukiman warga, jalan poros provinsi, fasilitas ibadah serta fasilitas pendidikan,” ucap Tenriessa.


Menurut Tenriessa, akibat meluapnya Sungai Paremang jumlah desa terdampak banjir terus meluas di Kecamatan Ponrang Selatan dan Kamanre.


“Terjadi penambahan desa yakni yang tadinya 5 desa kini bertambah 7 desa yaitu di Kecamatan Kamanre maing-masing Kelurahan Cilallang, Desa Wara, Desa Salu Paremang, Desa Salu Paremang Selatan dan Desa Libukkang sementara di Kecamatan Ponrang Selatan tetap 2 desa yaitu Desa Taramattekeng dan Desa Paccerakang,” ujar Tenriessa.


Tenriessa menambahkan kerusakan yang ditimbulkan akibat banjir tersebut di Kecamatan Ponrang Selatan sebanyak 65 unit rumah terendam dan 1 unit rumah sekolah, sementara di Kecamatan Kamanre yakni tanggul penahan air sepanjang 500 meter jebol.


“Jebolnya tanggul ini yang memperparah kondisi sehingga lahan pertanian, perkebunan dan tambak udang warga juga terendam hingga rusak. Di Kecamatan Kamanre  ada 215 unit rumah terendam, 1 unit rumah ibadah, 1 unit fasilitas pendidikan SD, 2 unit Pustu, 65 Hektar sawah, 50 Hektar tambak udang,” tutur Tenriessa.


Sementara Kepala Desa Wara, Udding, menyatakan akibat banjir terdapat puluhan hektar lahan pertanian dan tambak produktif rusak.


“Lahan persawahan terdampak sebanyak 20 hektar, kalau lahan tambak karena ada juga yang jebol sekitar 10 hektar, sementara jumlah rumah di Dusun Wara  ada 80 unit, Dusun Tomatapang ada 40 unit, sementara tanggul jebol ada 6 titik,” jelas Udding.


Sebelumnya diberitakan Hujan deras yang mengguyur wilayah hulu pegunungan Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, membuat Sungai Paremang meluap dan merendan sejumlah desa di dua kecamatan, yakni Kecamatan Ponrang Selatan dan Kamanre.


Kepala pelaksana (Kalak) badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kabupaten Luwu, Andi Baso Tenriessa menyatakan luapan sungai paremang merendam ratusan rumah warga sejak Selasa (4/3/2025) dini hari.


“Kejadian mulai terjadi sejak pukul 03.55 Wita, dengan ketinggian banjir mencapai 90 sentimeter yang merendam ruas jalan, permukiman warga,  rumah ibadah dan fasilitas umum lainnya,” kata Tenriessa saat dikonfirmasi di lokasi, Selasa (4/3/3035) siang.

 

Lanjut Tenriessa, data sementara jumlah warga yang terdampak banjir di lima desa tersebut sebanyak 215 kepala keluarga (KK) dan sejumlah fasilitas pemerintah dan lahan pertanian warga.

 

“Di Kecamatan Kamanre  ada 150 unit rumah terendam, 1 unit masjid, 1 unit rumah sekolah SD, 45 Ha sawah,  25 Ha tambak udang, jalan poros desa dan jalan poros provinsi, sementara di Kecamatan  Ponrang Selatan  ada 65 unit rumah terendam,” ucap Tenriessa.

Previous Post Next Post