Polres Palopo Berupaya Ungkap Pelaku Pembunuhan Feni Ere, Sejumlah Saksi Diperiksa


PALOPO - Polres Palopo, Sulawesi Selatan, terus berupaya untuk mengungkap pelaku dibalik pembunuhan Feni Ere (28) yang hilang kontak sejak Januari 2024 dan kerangka mayatnya ditemukan di Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, di dekat wisata Air Terjun Batu Dewa, sekitar 100 meter dari Kilometer 35 Jalan Poros Palopo – Toraja pada Senin (10/2/2025) lalu, kini kerangka tersebut telah dimakamkan pihak keluarga di Pantilang, Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Sabtu (22/2/2025).


Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Sayed Ahmad Aidid mengatakan pihaknya telah memeriksa 10 saksi atas kasus hilangnya Feni Ere.


“Sudah ada 10 orang yang kami periksa untuk kasus ini. Mereka adalah orang-orang yang bertemu Feni sebelum dinyatakan hilang termasuk teman dekatnya,” kata Ahmad saat dikonfirmasi, Sabtu (22/2/2025).


Ahmad menyatakan kasus hilangnya Feni dan penemuan kerangka mayat di Battang Barat Palopo masih dalam tahap penyelidikan. Salah petunjuk yakni mobil Feni juga dinyatakan hilang pada Januari 2024, mobil itu ditemukan di sebuah rumah kosong di Makassar pada Juli 2024.


“Kami sudah berkoordinasi dengan Resmob Polda Sulsel untuk menyelidiki mobil korban yang saat ini ada di Makassar. Kami meminta Polda Sulsel untuk meminta keterangan dari sekuriti yang pertama kali menemukan mobil milik Feni di Makassar,” ucap Ahmad.


Sementara itu Kasi Humas Polres Palopo, AKP Supriadi menegaskan bahwa Polres Palopo serius dalam menangani kasus orang hilang. Ppada Januari 2024, pihaknya menerima laporan dari keluarga terkait hilangnya seseorang di Kota Palopo. Laporan tersebut langsung ditindaklanjuti dengan penerbitan Surat Tanda Penerimaan Laporan (STPL) dan penyebaran informasi melalui media sosial.


"Setelah orang hilang tersebut ditemukan dalam kondisi sudah menjadi tengkorak, jenazahnya telah diserahkan kepada pihak keluarga. Jadi, tidak benar jika dikatakan laporan tersebut tidak diterima atau tidak ditanggapi," ujar Supriadi.


Supriadi menyatakan setiap laporan dari masyarakat selalu diproses secara profesional dan sesuai dengan prosedur yang berlaku.


"Kami di Polres Palopo selalu berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, baik dalam menerima laporan pengaduan maupun memproses setiap kasus sesuai dengan SOP yang berlaku. Setiap laporan yang masuk pasti kami proses, tetapi tetap harus melalui tahapan penyelidikan terlebih dahulu, termasuk mencari barang bukti, saksi, serta memahami kronologi kejadian," tutur Supriadi.


Sebelumnya diberitakan Setelah Tim forensik Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan autopsi dan mengambil sampel DNA dari tengkorak yang ditemukan di Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, di dekat wisata Air Terjun Batu Dewa, sekitar 100 meter dari Kilometer 35 Jalan Poros Palopo – Toraja pada Senin (10/2/2025) lalu, kini kerangka tersebut dijemput pihak keluarga yang telah melaporkan dirinya kehilangan anggota keluarga dan telah diambil sampel DNA-nya.


Parman salah seorang yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya bernama Feni Ere tinggal di Jalan Pongsimpin, Kelurahan Mungkajang, Kecamatan Mungkajang, Kota Palopo yakin jika temuan tengkorank tersebut adalah anaknya yang bernama Feni Ere.


Menurut paman Feni, Farwi (34) mengatakan waktu Feni hilang ada temuan kain di depan pintu yang bernoda darah.

 

“Indikasinya memang noda darahnya Feni, nah itu sudah disimpan sama polisi, juga ada pakaian yang ditemukan, kami lihat itu memang punya Feni,” kata Farwi saat dikonfirmasi Kamis (20/2/2025).

 

Sementara Kasi Humas Polres Palopo, AKP Supriadi mengungkapkan tim Polres Palopo didampingi tim Inafis kerjasama dengan RSUD Sawerigading Palopo, menyerahkan kerangka jenazah yang didapatkan beberapa hari lalu di Kelurahan Battang.

 

“Pada hari ini diserahkan ke keluarga korban berdasarkan hasil koordinasi dengan kepala Biddokkes Polda Sulsel bahwa kerangka jenazah tersebut identik dengan pihak keluarga yang sudah diambil DNA-nya,” ucap Supriadi.

 

Lanjut Supriadi, alasan lain setelah pihak keluarga Feni dan Satreskrim Polres Palopo setelah berkoordinasi dengan pihak RSUD Sawerigading menyebutkan bahwa ada kesamaan atau ciri-ciri yang diyakini dari pihak keluarga.

 

“Keyakinan itu yakni susunan gigi termasuk aksesoris yaitu celana adalah milik Feni. Untuk identitasnya masih menunggu hasil tes DNA,” tutur Supriadi.  

Previous Post Next Post