PALOPO - Isak tangis mewarnai prosesi pemakaman almarhumah Feni Ere (28) mulai saat diberangkatkan dari rumah duka di jalan Pongsimpin Kelurahan Mungkajang, Kecamatan Mungkajang, Kota Palopo hingga menuju pemakaman di kampung halaman keluarganya di Pantilang, Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Sabtu (22/2/2025) siang. Ratusan kendaraan roda dua dan empat yang dikawal Petugas Satlantas Polres Palopo mengiringi pengantaran ke pemakaman.
Pemakaman berlangsung
khidmat meski dalam suasana hujan deras mengguyur prosesi pemakaman.
“Tadi siang dibawa ke Pantilang, Kecamatan
Bastem Utara untuk dimakamkan. Terima kasih atas bantuannya kepada semua pihak
sehingga pemakaman dapat berlangsung dengan baik,” kata salah seorang keluarga,
Sunarlia Limbong saat dikonfirmasi, Sabtu.
Salah seorang keluarga
Feni Ere, Farma (36) yang merupakan tante korban mengatakan Feni bekerja di salah satu dealer
sepeda motor di Kota Palopo, terakhir hilang kontak dengan keluarganya sejak
Januari 2024 tahun lalu dan baru diketahui
oleh keluarganya jika penemuan tengkorak manusia yang ada di Kelurahan
Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, di dekat
wisata Air Terjun Batu Dewa, sekitar 100 meter dari Kilometer 35 Jalan Poros
Palopo – Toraja pada Senin (10/2/2025) lalu mirip dengannya.
“Kalau kemiripannya itu
adalah tengkorak dan susunan giginya dan susunan gigi ini yang paling mirip
mendekati seratus persen,” ucap Farma.
Farma menyatakan mereka
mulai hilang kontak dengan Feni
sejak Kamis (25/1/2024) pagi, dan
setelah 24 jam dalam pencarian keluarga pihaknya melapor ke Polres Palopo.
“Kami hilang kontak sejak Kamis (25/1/2024) pagi, pada siang hari itu sudah dinyatakan hilang,
itupun kami dapat informasi dari orang bukan yang dari bapaknya, mamanya tapi
orang yang cukup dekat atau punya hubungan pribadi dengan Feni, nah dari situ
kami dapat informasi, tapi dihari Jumat (26/2/2024) baru kami lakukan pelaporan
ke kantor Polisi karena sudah satu kali 24 jam. Nah sejak dari situ hari Kamis
(25/1/2024) sampai hari Kamis (20/2/2025) Feni didapat itupun dalam bentuk
kerangka,” ujar Farma.
Pihak keluarga Feni menyatakan
dirinya bersyukur karena semua pihak yang telah bekerja sehingga jasad Feni
berhasil ditemukan sehingga bisa dipulangkan dan dimakamkan.
“Saya berterima kasih
kepada warga yang menemukan tengkoraknya, semua keluarga, semua orang yang
membantu mencari saat Feni hilang dan dicari. Kami berterima kasih kepada
Polres Palopo, bapak Kapolres Palopo yang sudah datang,” tutur Farwi, paman
korban.
Farwi mengungkapkan
bahwa tepat pada Kamis (20/2/2025) saat kerangka jenazahnya dibawa dari RSUD
Sawerigading ke kediamannya di jalan Pongsimpin adalah hari ulang tahunnya.
“Sebenarnya kalau Feni
masih hidup maka pada Kamis (20/2/2025) kemarin adalah hari ulang tahunnya,”
tambah Farwi.
Farwi berharap pihak
kepolisian Polres Palopo dapat segera menemukan pelaku pembunuhan Feni.
“Tolong tangkap
pelakunya, kami banyak mencurigai orang tapi kami tidak punya daya, tidak punya
uang, tidak punya kekuatan untuk bisa menangkap pelakunya,” harap Farwi.
Sebelumnya diberitakan Setelah
Tim Forensik Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan autopsi dan pengambilan
sampel DNA terhadap temuan kerangka manusia yang ditemukan di Kelurahan Battang
Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, kerangka tersebut akhirnya dijemput
oleh pihak keluarga yang sebelumnya melaporkan kehilangan anggota keluarga.
Tengkorak itu ditemukan
di dekat wisata Air Terjun Batu Dewa, sekitar 100 meter dari Kilometer 35 Jalan
Poros Palopo – Toraja, pada Senin (10/2/2025).
Salah satu keluarga yang
melaporkan kehilangan, Parman, meyakini bahwa temuan kerangka manusia tersebut
adalah anaknya, Feni Ere, yang tinggal di Jalan Pongsimpin, Kelurahan
Mungkajang, Kecamatan Mungkajang, Kota Palopo.