LUWU UTARA - Bakal calon bupati Luwu Utara, Arsyad Kasmar, kembali diterpa isu miring menjelang Pilkada 2024.
Arsyad Kasmar dituduh menerima dana sebesar Rp 3 miliar dari dua tokoh politik, ditengarai Muhammad Fauzi dan Indah Putri Indriani melalui selebaran murahan yang diposting di salah satu platform medsos.
Dana tersebut diduga diberikan untuk memecah suara dalam kontestasi politik mendatang.
Arsyad Kasmar dengan tegas membantah tuduhan tersebut. Ia menegaskan tidak pernah menerima dana dari kedua tokoh politik tersebut, maupun bertemu dengan mereka di Makassar atau Jakarta.
Sebagai langkah untuk membersihkan namanya, Arsyad menyiapkan sayembara dengan hadiah Rp 3 miliar bagi siapa saja yang bisa membuktikan bahwa dirinya menerima dana tersebut.
“Saya tidak pernah menerima uang dari Muhammad Fauzi maupun Ibu Indah. Bertemu dengan mereka, baik di Makassar atau Jakarta, juga tidak pernah terjadi. Ini kali keempat saya maju Pilkada, tanpa ada intervensi dari pihak mana pun. Saya maju karena panggilan hati untuk membangun kampung halaman saya, Luwu Utara,” tegas Arsyad.
Arsyad Kasmar menambahkan, langkahnya mencalonkan diri kembali didasari oleh keinginan tulus untuk memajukan Luwu Utara.
“Jika ada yang bisa membuktikan saya menerima dana Rp 3 miliar dari Fauzi atau Indah, saya siap memberikan Rp 3 miliar sebagai hadiah,” katanya.
Isu ini muncul ditengah memanasnya persiapan Pilkada Luwu Utara dengan berbagai manuver politik yang terjadi. Hingga saat ini, belum ada bukti yang menguatkan tuduhan tersebut, dan sayembara yang dilontarkan Arsyad Kasmar menjadi tantangan terbuka bagi pihak-pihak yang menyebarkan isu tersebut.
Pilkada Luwu Utara 2024 diprediksi akan menjadi salah satu kontestasi politik paling sengit, dengan berbagai dinamika dan isu yang berkembang.
Arsyad Kasmar, yang telah beberapa kali maju dalam Pilkada, menegaskan bahwa dirinya tetap berkomitmen untuk mengabdi kepada masyarakat Luwu Utara, terlepas dari berbagai isu yang mencoba menggoyahkan langkahnya.(Rilis)