Tanggul Sungai Lamasi Jebol, Warga Pompengan dan Pompengan Pantai Terendam banjir 3 Hari

 


LUWU - Dua desa di Kecamatan Lamasi Timur, Kabupaten Luwu,  Sulawesi Selatan, dilanda banjir  akibat tanggul Sungai Lamasi jebol. Kedua desa tersebut yakni Desa Pompengan Tengah dan Pompengan Pantai.

 

Kepala Desa Pompengan Tengah, Musri Pabira mengatakan penyebab banjir akibat tanggul sungai di Pompengan Tengah jebol dengan ketinggian banjir bervariasi dari 1 meter hingga 1,5 meter bahkan lebih.

 

“Banjir akibatkan tanggul jebol sepanjang 30 meter sejak Selasa (16/4/2024) malam setelah diguyur hujan deras,” kata Musri saat dikonfirmasi di lokasi, Jumat (19/4/2024).

 

Lanjut Musri, luapan banjir mengakibatkan ruas jalan terendam, puluhan rumah warga dan lahan pertanian perkebunan ikut terendam.

 

“Ada 60 KK rumah warga terendam dan ruas jalan sepanjang 2 kilometer hingga Desa Pompengan Pantai ikut terendam,” ucap Musri.

 

Menurut Musri, selama 3 hari terendam banjir sebagian warga mengungsi ke rumah keluarga atau kerabat.

 

“Ada sebagian warga yang rumahnya terendam mengungsi mencari tempat yang lebih aman di rumah keluarga atau kerabat karena rumah mereka sudah tidak ada lagi tempat untuk beristirahat atau tempat untuk memasak, sebagian juga bertahan dalam rumah,” ujar Masri.

 

Musri mengatakan selain rumah warga terendam, sejumlah bahan makanan dan peralatan tidur serta alat dapur ikut terendam sehingga warga kekurangan bahan makanan.

 

“Kalau sementara ini belum ada bantuan dari Pemda Luwu untuk penanganan logistik, warga hanya saling bantu membantu karena kami disini masih berlaku saling membantu atau gotong royong dan toleransi,” tutur Masri.

 

Sejumlah warga di dua desa tersebut terpaksa harus naik rakit yang terbuat dari gabus atau styrofoam  untuk bisa sampai ke desa lain atau ingin mendapatkan bahan makanan di luar desa.

 

“Keluar rumah kami naik rakit, meski tengah malam, untuk menggunakan rakit kami telpon dulu keluarga untuk datang dan membawa kami menggunakan rakit, kalau barang-barang juga menggunakan rakit tersendiri,” imbuh Mihora (57) warga Pompengan Tengah..

 

Selain menggunakan rakit dari gabus  warga juga menggunakan perahu  untuk mendapatkan bahan makanan atau menyeberang ke desa tetangga.

 

“Kami sudah 3 hari 3 malam terendam banjir, warga yang masih ada stok bahan makanannya yah aman tapi yang sudah habis yah habis tinggal saling berbantu saja,” jelas Hatta (50) warga Pompengan Tengah.

 

“Kami berharap  pemerintah segera menurunkan bantuan logistik untuk memenuhi kebutuhan warga yang bahan makanannya sebagian terendam banjir, dan kalau bisa segera menanggul sungai Lamasi,” terang Hatta.   

 

Previous Post Next Post