LUWU - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, menyalurkan bantuan kepada korban banjir di 2 Desa yakni Desa Pompengan Tengah dan Pompengan Pantai, Kecamatan Lamasi Timur.
Kepala Dinas Sosial
Kabupaten Luwu, Hasliana Nurdin mengatakan pihaknya telah menyalurkan bantuan
bahan pokok dan bantuan lainnya pada hari ke- 4 banjir di dua desa tersebut.
“Sejak Sabtu (20/4/2024)
kemarin kami turun menyalurkan bantuan logistik bencana alam ke korban
banjir di Kecamatan Lamasi Timur yang disalurkan
oleh tim Tagana Dinas Sosial Luwu,” kata Hasliana saat dikonfirmasi melalui
sambungan telepon, Minggu (21/4/2024).
Lanjut Hasliana, dua
desa yang ditangani tersebut masing-masing mendapat bantuan berupa makanan siap
saji, family Kit dan pembalut wanita.
“Untuk
korban banjir di Desa Pompengan Tengah ada 40
KK dengan bantuan berupa makanan
siap saji
sebanyak 100 paket, family kit
7 Paket, dan pembalut
wanita 48 paket, sementara untuk korban banjir di Desa Pompengan Pantai ada 30 KK berupa makanan siap saji sebanyak 100 paket, family kit 7 paket dan pembalut wanita 48 paket,” ucap Hasliana.
Kepala Desa Pompengan
Tengah, Musri Pabira mengatakan dampak banjir yang terjadi di desa Pompengan
Pantai akibat tanggul jebol sepanjang 30 meter mengakibatkan ruas jalan
penghubung Desa Pompengan Tengah dan Pompengan Pantai sepanjang 2 kilometer
terendam, puluhan rumah di Desa Pompengan
Tengah terendam, sementara rumah sekolah SD Pompengan ikut terendam.
“Sebanyak 250 hektar lahan pertanian dan perkebunan
terendam banjir, tanaman jagung mati tersapu banjir begitupun dengan tanaman Kakao milik warga,”
ujar Musri Pabira.
Sebelumnya diberitakan Dua desa di Kecamatan Lamasi
Timur, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan,
dilanda banjir akibat tanggul Sungai
Lamasi jebol. Kedua desa tersebut yakni Desa Pompengan Tengah dan Pompengan
Pantai.
Kepala Desa Pompengan Tengah, Musri Pabira mengatakan penyebab
banjir akibat tanggul sungai di Pompengan Tengah jebol dengan ketinggian banjir
bervariasi dari 1 meter hingga 1,5 meter bahkan lebih.
“Banjir akibatkan tanggul jebol sepanjang 30 meter sejak
Selasa (16/4/2024) malam setelah diguyur hujan deras,” kata Musri saat
dikonfirmasi di lokasi, Jumat (19/4/2024).
Lanjut Musri, luapan banjir mengakibatkan ruas jalan
terendam, puluhan rumah warga dan lahan pertanian perkebunan ikut terendam.
“Ada 60 KK rumah warga terendam dan ruas jalan sepanjang
2 kilometer hingga Desa Pompengan Pantai ikut terendam,” ucap Musri.
Menurut Musri, selama 3 hari terendam banjir sebagian
warga mengungsi ke rumah keluarga atau kerabat.
“Ada sebagian warga yang rumahnya terendam mengungsi
mencari tempat yang lebih aman di rumah keluarga atau kerabat karena rumah
mereka sudah tidak ada lagi tempat untuk beristirahat atau tempat untuk
memasak, sebagian juga bertahan dalam rumah,” ujar Masri.
Musri mengatakan selain rumah warga terendam, sejumlah
bahan makanan dan peralatan tidur serta alat dapur ikut terendam sehingga warga
kekurangan bahan makanan.
“Kalau sementara ini belum ada bantuan dari Pemda Luwu
untuk penanganan logistik, warga hanya saling bantu membantu karena kami disini
masih berlaku saling membantu atau gotong royong dan toleransi,” tutur Masri.
Sejumlah warga di dua desa tersebut terpaksa harus naik
rakit yang terbuat dari gabus atau styrofoam untuk bisa sampai ke desa lain atau ingin
mendapatkan bahan makanan di luar desa.
“Keluar rumah kami naik rakit, meski tengah malam, untuk
menggunakan rakit kami telpon dulu keluarga untuk datang dan membawa kami
menggunakan rakit, kalau barang-barang juga menggunakan rakit tersendiri,”
imbuh Mihora (57) warga Pompengan Tengah..