PALOPO – Banjir bandang yang melanda empat kecamatan di Kota Palopo, Sulawesi Selatan akibat meluapnya sungai Latuppa setelah diguyur hujan deras pada Kamis (28/3/2024) malam membuat ruas jalan dan permukiman terendam. Banyaknya material kayu yang terbawa arus dan menumpuk di jembatan menjadi pemicu meluapnya banjir.
Penjabat (Pj) Wali Kota
Palopo, Asrul Sani menduga dengan melihat material yang terbawa arus berupa
kayu diduga terjadi pembalakan di daerah hulu.
“Ini material yang
terbawa air rata-rata pohon, kemungkinan ada pembalakan di atas, ini juga yang
harus diselesaikan, kami akan meninjau ke atas, karena ini menjadi persoalan
serius, kemungkinan ada alih fungsi lahan, materialnya yang terbawa kan kayu,”
kata Asrul Sani saat dikonfirmasi di lokasi, Jumat (29/3/2024) dini hari.
Asrul mengimbau kepada
masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan yang dapat memicu meluapnya
banjir.
“Saya imbau agar tidak
membuang sampah sembarangan, selain itu agar warga berhati-hati mengingat
kondisi cuaca saat ini masih ekstrem dan rawan terjadi bencana alam berupa
banjir, tanah longsor dan bencana alam lainnya,” imbuh Asrul Sani.
Asrul mengungkapkan
bahwa untuk kedepan dalam menangani bencana alam banjir perlu dibuatkan master
plan yang utuh menyeluruh.
“Saya sudah sampaikan ke
Sekda dan Kepala dinas PU bahwa memang harus dibuat master plan secara
menyeluruh bagaimana menyelesaikan banjir ini, kalau hanya spot-spot saya kira
tidak bisa, karena debit airnya sangat tinggi,” ucap Asrul Sani.
Sebelumnya diberitakan Hujan deras yang mengguyur Kota Palopo, Sulawesi Selatan sejak Kamis (28/03/2024) malam, membuat Sungai Latuppa meluap dan merendam empat kecamatan.
Empat kecamatan yang
terendam banjir masing-masing Kecamatan Mungkajang, Wara, Wara Timur dan Wara
Selatan.
Kepala pelaksana (Kalak)
badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kota Palopo, Burhan Nurdin
mengatakan ketinggian banjir bervariasi dari 80 sentimeter hingga 130
sentimeter yang merendam ruas jalan dan permukiman warga.
“Banjir malam ini akibat
meluapnya sungai Latuppa, kecamatan yang dilalui sungai Latuppa hampir semua
terendam,” kata Burhan, saat dikonfirmasi di lokasi, Jumat (29/3/2024) dini hari.
Burhan mengatakan untuk
jumlah rumah warga yang terdampak belum diketahui secara pasti dan masih
sementara dilakukan asesmen.
“Untuk jumlah rumah yang
terdampak belum bisa kita pastikan, sementara tim BPBD melakukan asesmen di
sejumlah titik atau lokasi,” ucap Burhan.
Burhan menambahkan
banjir malam ini juga disebabkan beberapa tanggul yang jebol sehingga air
dengan cepat meluap dan merendam permukiman warga.
“Sejumlah tanggul jebol
karena tidak mampu menahan debit air, sehingga ruas jalan dan permukiman warga
terendam,” ujar Burhan.