PALOPO – Hujan deras yang mengguyur Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Senin (19/2/2024) dini hari, membuat tanggul jebol dan meluap hingga merendam permukiman warga di 3 kelurahan.
Ketinggian banjir bervariasi mulai 60 hingga 90
sentimeter yang merendam permukiman dan akses jalan, sejumlah kendaraan warga
yang sedang terparkir ikut tenggelam, sementara pengguna jalan terganggu untuk
melintas akibat banjir.
Kepala
BPBD Palopo Burhan Nurdin mengatakan ratusan rumah di tiga
kelurahan terendam banjir, masing-masing Kelurahan Binturu
Kecamatan Wara Selatan, Kelurahan Pajalesang Kecamatan Wara dan Kelurahan
Malatunrung Wara Timur.
“Ada 120 rumah terendam akibat intensitas curah hujan tinggi
yang mengakibatkan jebolnya tanggul Sungai Binturu,” kata Burhan
Nurdin, Senin (19/2/2023).
Burhan mengatakan
penyebab jebolnya tanggul Sungai Binturu akibat adanya
pohon tumbang yang menjadi pemicu.
"Hujan deras, ditambah ada pohon tumbang dan
batangnya menyumbat tanggul, itu membuat tanggul jebol jadi air sungai cari
jalan lain ke permukiman warga, tapi
sudah mulai surut, sementara kami perbaiki salurannya," ucap Burhan.
Warga
Kelurahan Binturu, Sumardin, mengatakan
bahwa banjir
mulai menggenangi rumah warga yang berada di Kelurahan Binturu, Kecamatan Wara
Selatan, sejak pukul 03.30 wita.
“Awalnya hujan sekitar
pukul 01.00 Wita, setelah itu banjir datang sekitar pukul 03.30 Wita dan
menggenangi rumah dengan ketinggian air dalam rumah sampai 60 sentimeter, jadi
peralatan dapur dan bahan makanan sebagian hancur,” ujar Sumardin.
Menurut
Sumardin, dalam 10 tahun terakhir, baru kali ini daerahnya dilanda banjir.
“Mungkin ada yang harus
dibenahi dengan saluran air, karena lama ini baru ada banjir, sekitar 10
tahun,” tutur Sumardin.