Penyegelan dilakukan sejak Sabtu (30/12/2023) malam, diduga lantaran warga kecewa terhadap pemerintah daerah Kabupaten Luwu yang
telah melakukan mutasi atau pergantian Lurah.
Ketua
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Bulo, Nober Said mengatakan
penyegelan sejak Sabtu (30/12/2023) malam karena kecewa dengan adanya mutasi
pasalnya Lurah Awaludin Awaludin selama ini sudah sangat dekat dengan
masyarakat.
“Kami
menolak pergantian lurah, Lurah Awaludin sudah menjabat selama lima tahun. Lima
tahun itu telah banyak berkontribusi dan selalu memecahkan masalah di kampung
ini, kami menyegel bukti kedekatan kami
masyarakat,” kata Nober, saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (3/1/2024).
Lanjut
Nober, masyarakat pada dasarnya tidak mempermasalahkan pergantian lurah hanya
saja ada rasa kecewa apalagi lurah Awaludin dipindahkan di tempat terpencil
tanpa ada kenaikan pangkat.
“Hal
itulah yang membuat kami masyarakat menyegal kantor lurah, ini adalah aksi
simpati warga,” ucap Nober.
Sementara
itu Camat Walenrang Welberd mengatakan jika aksi yang dilakukan masyarakat
tersebut karena adanya penggantian Lurah yaitu lurah Awaludin diganti.
“Yang
jelas tidak ada masalah, saya juga sudah minta pak lurah untuk mencabut palang,
itu hanya segelintir orang saja,” ujar Welberd.
Welberd
mengatakan, meski kantor Lurah Bulo disegel,
untuk sementara ini para pegawai Lurah Bulo berkantor di Kantor Camat
Walenrang, sebab pelayanan masyarakat harus tetap berjalan.
Welberd meminta masyarakat agar memahami bahwa
pergantian Lurah merupakan hak prerogratif pemerintah daerah.
“Harus
dipahami bahwa mutasi itu adalah hak prerogatif kepala daerah, berbeda dengan
Kepala Desa yang dipilih oleh masyarakat,” tutur Welberd.