LUWU TIMUR - PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) mulai membuka gerai produk herbal yang dikelola Himpunan Penggiat Herbal Organik (HIPHO) Sorowako.
Gerai tersebut dinamakan Pojok Jamu yang berlokasi di Panti Sehat
Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur. Pojok Jamu buka untuk umum setiap Selasa
mulai pukul 07.00 - 16.00 WITA.
HIPHO adalah komunitas kader binaan program Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) herbal yang digagas PT Vale dan Dinas Kesehatan, serta
mendapat pendampingan dari Yayasan Aliksa.
Saat ini anggota HIPHO sudah mencapai 33 orang. Domisili para anggota
tersebar di empat kecamatan di Kabupaten Luwu Timur, yakni Nuha, Towuti,
Wasuponda, dan Malili.
Program UKBM Herbal dijalankan sejak 2016 yang merupakan salah satu
program unggulan Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT
Vale.
Melalui program ini, masyarakat diberikan sejumlah pelatihan, yakni,
pengetahuan ekologi tanah, herbal dasar, pengenalan penyakit dan penanganannya
dengan tumbuhan herbal, pengolahan hasil Tanaman Berkhasiat Obat (TOBAT),
kewirausahaan jamu, herbal lanjutan, penyehat tradisional ramuan dan
keterampilan pijat refleksi dan tradisional serta hipnoterapi. Hingga kini total warga yang mengikuti program tersebut mencapai 323 orang, terdiri
299 perempuan dan 24 laki-laki.
Ketua HIPHO, Mimi Rosita menjelaskan, beberapa produk andalan telah
dipasarkan ke beberapa toko dan galeri di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah.
Produk unggulan tersebut yakni, sereh lemon, jus patikala, jus bawang dayak,
jus dengen, teh kelor kopi stamina, temulawak instan, wedang jahe, kopi
stamina, dan cokelat jahe
Dia menjelaskan, seluruh anggota HIPHO telah bersertifikasi profesional
dari Kementerian Kesehatan. Perlahan namun pasti, anggota HIPHO telah menjadi
top of mind ketika masyarakat memiliki kebutuhan terkait produk herbal
"Jadi kadang itu ada yang telepon keluarga, teman, karyawan Vale
sampai pejabat minta dibuatkan ramuan obat herbal," papar Mimi.
Ibu dua anak ini berkisah, jika dirinya pernah mengidap penyakit kanker
payudara pada 2010. Selama enam tahun menderita, bolak balik pengobatan medis
maupun non-medis. Penyakit Mimi tak kunjung sembuh. Sampai ketika diberitahu
temannya yang pernah mengikuti pelatihan UKBM tentang ramuan herbal dan
mengonsumsinya, kondisinya mulai membaik.
"Saya konsumsi kunyit putih, temu mangga, tapak dara dan daun dewa.
Itu saya konsumsi setiap hari," ungkap Mimi.
Pengalaman serupa dirasakan oleh Nila Andi Syamsu yang mengidap gangguan
Infeksi Saluran Kemih (ISK). Dia juga membeli 12 botol jamu kunyit asam.
"Daripada saya konsumsi obat sintetik, saya lebih baik minum yang
herbal. Kami juga biasa mengkonsumsi beras organik Matano Rice. Lebih
sehat," ungkapnya.
Senior Manager Social Development Program (SDP) PT Vale, Ardian Indra
Putra mengungkapkan, Pojok Jamu diharapkan bisa menjadi alternatif dari
ketergantungan obat-obatan kimia, sekaligus memanfaatkan dengan optimal sumber
daya yang ada di sekitar masyarakat.
"PT Vale berkomitmen dan konsisten untuk menginisiasi strategi bahwa
kesehatan itu bisa diperoleh dari lingkungan alam sekitar kita. Dan juga Pojok
Sehat bisa menjadi wisata sehat di Sorowako yang kemudian bisa direplikasi
pemerintah atau pihak terkait," ujarnya.