PALOPO - Tebing setinggi 200 meter lebih mengalami longsor
dan menutup jalan trans Sulawesi Poros Palopo – Toraja di Kilometer 14 Kelurahan Battang, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Rabu (10/11/2021) Sore.
Beruntung saat terjadi longsor tak ada kendaraan yang melintas, sehingga tidak ada korban jiwa, hanya saja satu unit rumah ibadah ambruk diterjang material longsor.
Area longsor kini diberi pembatas oleh petugas PPK BJN dan dibantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palopo agar warga maupun pengendara kendaraan tidak mendekati area.
Material longsor yang jatuh membawa material berupa tanah, batu dan kayu yang kini masih terus berjatuhan.
PPK Balai Jalan Nasional, Harneys Ruttun mengatakan penanganan longsor sementara yakni dilakukan pembersihan material.
“Kami meurunkan alat berat satu unit Loader dan satu unit ekscavator semoga bisa cepat selesai,” kata Harneys saat dikonfirmasi di lokasi, Rabu (10/11/2021).
Harney mengatakan untuk penanganan jalan ini pihaknya berharap badan jalan tidak hilang akibat longsor.
“Mudah-mudahan badan jalan tidak hilang, sehingga kami bisa membersihkan material lumpur akibat longsor ini,” ucap harneys.
Akibat longsor warga yang akan menuju Toraja Utara maupun sebaliknya kini tak dapat melintas, begitupun dengan warga di area sekitar longsor kini mengungsi karena khawatir akan terjadi longsor susulan yang lebih besar mengingat kondisi cuaca di Kota Palopo dalam beberapa pekan terakhir dilanda hujan deras disertai petir.
Menurut Camat Wara Barat, Beni Sumbung mengatakan tanah longsor terjadi pada pukul 14.30 Wita mengakibatkan satu unit rumah ibadah ambruk ditimpa longsor.
“Selain jalan juga ada Musollah yang ambruk tertimpa longsor, beruntung tidak ada korban jiwa,” ucap Beni.
Lanjut Beni, warga yang berada di area longsor saat ini mengungsi di rumah keluarga.
“Warga di area longsor mengungsi untuk mencari tempat yang aman, karena untuk menghindari jika ada longsor susulan,” ujar Beni.