Menurut data dari OPS Basarnas Makassar jumlah saat ini masyarakat yang sudah di evakuasi telah mencapai sekitar 1590 orang.
"Hingga hari ini ada 3 penambahan korban meninggal dunia pasca bencana yang telah di temukan, 1 wanita dewasa dan 2 lelaki dewasa," ucap Hamsidar selaku Humas Basarnas makassar.
Dalam Rilisnya yang diterima Redaksi Inspirasitimur.com 20 juli 2020 sekira pukul 15:30 tercatat, 1543 jiwa dinyatakan Selamat, 38 jiwa MD dan 9 jiwa dalam Pencarian.
Berikut data-data korban yang meninggal dunia telah di identifikasi oleh Tim DVI Polda sul-sel.
Data Korban ditemukan
* Laki-Laki
1. Gandi (L/35) Pontanden -> RS Andi Jemma
2. Askar (L/49) Pontanden -> RS Andi Jemma
3. Nahmu (L/47) Radda -> RS Hikmah
4. Mahmud (L/47) Radda
5. Amri (L/43) Bone tua
6. Putra Adrean (L/18) Petambua.
7. A. Nabil wais (L/ ) Pontaden.
8. Baharuddin Pelot (L/70) Radda.
9. M. Taufik (L/ ) Patila.
10. Arkam (L/45) Masamba.
11. Anwar Ashari (L/63) Radda.
12. Abd. Mufid (L/ dewasa) Radda
13. Saparuddin/Bpk Megi (L/49) Desa Laba Masamba.
14. Rifaldi (L/16) Radda
15. Ustad Anas (L/23) Pontaden.
*Wanita
1. Dra. St. Wahyu (P/63) Sapek -> RS Andi Jemma
2. Sabarina (P/56) Pontanden -> RS Andi Jemma
3 Yanti (P/28) Radda
4 Nurmiati (P/50) Radda
5. Marwiah (P/60) Radda
6. Zaenab (P/2,5) Radda
7. Nurul Ashari (P/34) Radda
8. Fatmawati (P/40) Radda
9. Hadera (P/60) Laba/Radda
10. Sadya (P/60) Petambua
11. Ny. Jaungan (P/60) Sabbang
12 Ny Salem (P/75) sabbang
13. Misna (P/43) Radda
14. Kandolo (P/43) Radda
15. Mariana (P/45) Radda
16. A. Nina Saad (P/23) Pontaden masamba
17. Keysan Adinda suara (P/3) Desa Radda
18. Herma Ferawati (P/29) Desa Petambua.
19. Disya (P/10) Pontaden masamba.
4 orang lagi belum teridentifikasi yaitu:
1.NN (L/dewasa) Incor Masamba
2.NN (P/dewasa) Desa Radda
3.NN (Patila)
4.NN (P/ ) Pombakka desa Lapapa
"Sampai saat ini data korban dalam pengungsian 1590 jiwa ,Tim Sar masih melakukan pencarian dari bebarapa titik banjir dan tidak menutup kemungkinan ada tambahan korban lagi karna proses pencarian masi dalam proses sampai dini hari ,"pungkas Hamdidar.
(srf/it)